Semua mengatakan, mengecat pesawat komersial dapat menelan biaya mulai dari 50.000 USD atau setara sekira Rp 768 juta hingga 200.000 USD atau setara sekira Rp 3 miliar.
Tentu saja, ada juga keuntungan jika mengecat pesawat dengan warna putih, terutama dalam hal perubahan kepemilikan.
Banyak maskapai dan lessor menjual atau menyewakan pesawat mereka ke operator lain, dan, dengan menjaganya tetap putih, lebih murah dan mudah untuk mengubah coraknya.
Baca juga: Mabuk Jamur Ajaib, Seorang Pria Dobrak Toilet Pesawat dan Serang Pramugari
Warna Putih Membuat Pesawat Lebih Dingin?
Mengecat badan pesawat dengan warna putih rupanya bisa mengurangi jumlah panas yang diserap pesawat dari matahari.
Mengecat putih pesawat membantu memantulkan sinar matahari, dan meminimalkan jumlah energi yang dibutuhkan agar pesawat tetap nyaman.
Pesawat terbang modern yang terbuat dari bahan komposit membutuhkan perlindungan lebih dari matahari karena dapat rusak oleh radiasi UV, yang merupakan alasan lain mengapa cat putih digunakan.
Concorde adalah contoh yang menarik dalam hal ini.
Secara khusus, jet berkemampuan Mach 2 dicat dengan cat putih yang sangat reflektif untuk menahan panas yang dihasilkan selama penerbangan supersonik.
Baik hidung dan tepi depan pesawat bersayap delta Inggris–Prancis dapat mencapai suhu sepanas 127 derajat Celsius.
Selama dua minggu di tahun 1996, sebuah Air France Concorde dicat agak berbeda, dengan warna yang didominasi warna biru, sebagai bagian dari kesepakatan iklan dengan raksasa minuman ringan Pepsi.
Namun, cat ini tidak memiliki kualitas reflektif dari warna putih aslinya, yang berarti bahwa pesawat tersebut hanya dapat berlayar dengan kecepatan Mach 2 selama 20 menit setiap kali.
Lebih lama lagi, dan jet akan berisiko kepanasan.
Baca juga: Modal Headphone Bikin Makanan di Pesawat Terasa Lebih Enak, Kok Bisa?
Keamanan dan Pemeliharaan
Dengan mengecat putih pesawat, akan lebih mudah bagi kru perawatan untuk menemukan kerusakan apa pun.
Baca tanpa iklan