Pada kenyataannya, pesawat juga bergerak menjauh dari tujuan karena terus berputar dengan Bumi (bukan hanya permukaan yang berputar, tetapi juga atmosfer).
Yang penting adalah kecepatan pesawat dalam kaitannya dengan Bumi.
2. Faktor aliran angin
Rotasi Bumilah yang menyebabkan waktu penerbangan yang lebih lama, tetapi bukan karena ia bergerak menuju atau menjauh dari pesawat terbang.
Ini malah karena pengaruhnya terhadap pola angin yang disebut aliran jet ketinggian tinggi.
Benda yang berputar memiliki gaya tegak lurus terhadap sumbu rotasi ini dikenal sebagai gaya Koriolis.
Gaya ini mendorong angin ke timur di Belahan Bumi Utara dan barat di Belahan Bumi Selatan.
Kekuatan ini terkait dengan kecepatan rotasi.
Titik yang lebih dekat ke khatulistiwa berputar lebih cepat daripada titik-titik yang dekat dengan kutub karena mereka harus melakukan perjalanan lebih jauh di setiap rotasi pada saat yang bersamaan.
Selain itu, angin dipengaruhi oleh pemanasan matahari dan akan mengalir dari area bertekanan tinggi ke tekanan rendah.
Jika digabungkan, efek ini menghasilkan aliran jet yang bergerak dari barat ke timur tetapi dengan pola bergelombang.
Aliran jet dapat bervariasi dalam kekuatan, ketinggian, dan perutean dari waktu ke waktu dan biasanya akan menjadi yang terkuat lebih dekat ke kutub.
Aliran jet ini memiliki efek signifikan pada pesawat terbang.
Sebuah pesawat yang melaju ke timur dapat secara efektif mengambil angin sakal yang mempercepat perjalanannya.
Sebaliknya, penerbangan ke arah barat mungkin akhirnya terbang melawan angin.
Baca juga: Rahasia Penerbangan: Pilot Dapat Tinggalkan Kokpit Saat Penerbangan Berlangsung, Ini Syaratnya
(TribunTravel.com/Rtn)
Baca juga selengkapnya seputar rahasia penerbangan, di sini.