Itu berarti bahwa setiap kali seseorang menekan tombol, itu bisa jadi seseorang yang menginginkan minuman, tetapi bisa juga keadaan darurat medis.
Ini benar-benar adalah hak sebagai penumpang untuk mengharapkan layanan jika membutuhkannya.
Tetapi ada baiknya memeriksa apakah waktu yang tepat untuk menekan tombol tersebut.
Misalnya, jika kita berada di tengah-tengah layanan minuman atau makan malam, satu-satunya waktu maka penumpang harus menelepon pramugari dalam keadaan darurat.
Jika semuanya baik-baik saja, maka bersabarlah.
Ada juga beberapa kode penerbangan yang pramugari lebih suka penumpang tahu, jika terjadi keadaan darurat di pesawat.
Dalam skenario terburuk dan pesawat akan jatuh, ada sistem yang pramugari perlu semua orang ikuti.
Baca juga: Kisah Vesna Vulovic, Pramugari yang Selamat setelah Jatuh dari Ketinggian 33.000 Kaki Tanpa Parasut
SBSE adalah singkatan dari secure, brace, seatbelts dan exit.
Ini berarti bahwa pramugari akan meminta penumpang untuk aman di kursinya, dalam posisi penyangga, sabuk pengaman dilakukan dan mengetahui di mana pintu keluar terdekat dan paling mudah diakses.
Jika pesawat menuju ke air, pramugari akan meminta penumpang untuk memiliki jaket pelampung yang siap untuk digelembungkan juga.
Setelah mendarat, pramugari juga akan mencari PABs, Penumpang dengan Able Bodies.
Mereka akan membantu pramugari membuka pintu keluar dan menyiapkan slide evakuasi, sehingga dapat mengeluarkan semua orang dari pesawat seaman mungkin.
Jadi lain kali saat terbang, dengarkan nomor kursi traveler dan cobalah untuk tidak berperilaku seperti Philip.
Baca juga: Naik Pesawat Super Air Jet? Begini Cara Dapatkan Bagasi Gratis 2 Kg
(TribunTravel.com/Rtn)
Baca juga selengkapnya seputar rahasia penerbangan, di sini.