TRIBUNTRAVEL.COM - Ingin liburan akhir pekan yang berbeda di Bali?
Kamu bisa mengunjungi tempat wisata sejarah di Bali.
Baca juga: 3 Resep Masakan Khas Bali, Ada Sate Lilit hingga Tipat Catok
Baca juga: Nasi Padang Vegan, Kuliner Unik Buat Makan Siang Enak di Bali
Bali memiliki sejumlah tempat wisata sejarah yang menarik untuk dijelajahi.
Satu tempat wisata sejarah di Bali yang sayang untuk dilewatkan adalah Museum Geopark Batur.
Museum Geopark Batur berlokasi di Penelokan Main Rd, South Batur, Kintamani, Bangli Regency, Bali.
Dalam Museum Geopark Batur terdapat informasi tentang proses pembentukan Pulau Bali, letusan Gunung Buyan-Bratan pada 30.000 tahun yang lalu, dan jenis lava.
Baca juga: ITDC Akan Terapkan Prinsip Pariwisata Berkelanjutan di The Nusa Dua Bali, Seperti Apa?
Baca juga: 5 Hotel Murah di Canggu, Bali, Cocok untuk Bacpackeran Sendiri atau Bareng Bestie
Museum Geopark Batur Kintamani memiliki dua lantai yang menampilkan informasi yang cukup berbeda. Lantai pertama memiliki informasi seputar geologi, dan lantai dua memiliki informasi seputar ragam budaya dan hayati.
Terletak di lokasi yang tinggi membuat kawasan Geopark Batur menawarkan udara yang sejuk.
Selain sebagai tempat konservasi geologi, Museum Geopark Batur juga merupakan kawasan wisata yang mencakup wisata gunung, kaldera, danau, hingga museum.
Museum yang baru diresmikan pada 1 April 2016 oleh Menteri ESDM Sudirman Said ini menampilkan koleksi yang merepresentasikan tiga pilar geopark yaitu keanekaragaman hayati (biodiversity), keanekaragaman geologi (geodiversity), dan keanekaragaman wujud budaya (cultural diversity).
Di Museum Geopark Batur ini pengunjung dapat mengetahui sejarah dan geopark Gunung Batur secara lebih dekat.
Museum yang dibangun di atas lahan seluas satu hektar ini berfungsi sebagai pusat informasi geopark, baik geopark Batur maupun geopark nasional lain yang ada di Indonesia dengan jumlah 33 lokasi.
Museum Geopark Batur Kintamani dibangun atas kerjasama antara Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral dengan Bappeda Kabupaten Bangli.
Yang istimewa adalah di dalam kaldera I terbentuk kaldera II. Kaldera pada Gunung Batur diperkirakan terbentuk setelah terjadinya dua letusan besar pada 29.300 dan 20.150 tahun silam.
Pada kaldera II juga terdapat sebuah danau yang berbentuk bulan sabit dengan panjang 7,5 kilometer dan lebar 2,5 kilometer dan dikenal sebagai Danau Batur.