Tempatnya tidak terlalu luas, dengan bangunan berkonsep layaknya warung kopi jadul khas warga Lamongan.
Jadi selain tempat makan, warung Bu Layem memang kerap kali disinggahi beberapa orang untuk sekedar menyeruput kopi di pagi hari.
Di dalam hanya tersedia beberapa bangku dan dipan, yang bisa dijadikan pelanggan untuk makan di tempat.
Memang terbilang kecil, tapi warung Bu Layem cukup nyaman dengan suasana bak di rumah sendiri.
Baca juga: Bakso Goyang Lidah Legendaris di Lamongan Sejak 1984, Jual Porsi Melimpah Cuma Rp 15 Ribuan
Pelopor Menu Unik
Sebagai spesialis tempat sarapan, warung Bu Layem menjajakan beragam menu yang bisa dipesan.
Di antaranya yakni ada nasi pecel, rawon, dan soto daging sapi.
Namun, dari sekian menu tersebut, yang menjadi menu andalan dari Bu Layem adalah nasi letoknya.
Usut-diusut, nenek Bu Layem merupakan orang pertama yang mencetus adanya menu nasi letok di Lamongan.
Sehingga setelah terkenal, ia menjadi pelopor menjamurnya penjaja nasi letok.
"Iya pertama kali itu dari mbah saya, setelah itu di sekitar sini mulai pada ikut berjualan nasi letok, dan ini hanya ada di Lamongan," ujar Bu Layem saat ditemui TribunTravel.
Sesuai namanya, nasi letok atau dikenal dengan sego letok adalah sepiring nasi yang diberi tambahan bumbu letok.
Bumbu letok sendiri terbuat dari bumbu rempah dasar soto kuning khas Lamongan.
Bahan-bahanya sendiri dibuat dengan aneka rempah lengkap aromatik seperti kunyit, jahe, jinten, lengkuas, dan lain-lain.
Bumbu dasar tersebut kemudian digoreng bersama parutan kelapa dan tepung sehingga teksturnya menjadi kental dan padat.