Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Fakta Unik Sekaten, Warisan Budaya Kota Solo yang Bertabur Tradisi Sejarah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang tradisional pagelaran Sekaten 2016 menempati Jalan Paku Buwono, Senin (28/11/2016) siang.

Satu di antaranya tercermin dari keberadaan alun-alun di dekat bangunan keraton.

Baik Keraton Surakarta maupun Keraton Yogyakarta masing-masing memiliki dua buah alun-alun.

Alun-alun tersebut juga mempunyai nama yang sama, yaitu alun-alun lor dan alun-alun kidul.

Alun-alun lor Keraton Surakarta merupakan kawasan yang berada paling depan dari wilayah keraton.

Lokasi alun-alun ini berada di dekat dengan Pasar Klewer, dan dijadikan sebagai akses masuk ke keraton melalui pintu sebelah utara.

Alun-alun Kidul Kraton Surakarta, Jawa Tengah. (Dok. Dispar Solo)

Baca juga: Jadwal Pertunjukan Wayang Orang Sriwedari Solo Periode September 2022

Terdapat sebuah gapura pada sebelah utara alun-alun yang bernama Gapura Gladag.

Pada zaman dulu, di alun-alun lor terdapat beberapa bangunan dengan berbagai fungsinya masing-masing.

Sebelah barat, terdapat pakapalan yang digunakan sebagai tempat menambatkan kuda para abdi dalem dari berbagai daerah yang akan menghadap raja.

Kemudian sebelah tenggara, berdiri bangsal patalon sebagai tempat gamelan setu yang dibunyikan untuk mengiringi latihan prajurit keraton.

Lalu pada bagian tengah terdapat terdapat dua pohon beringin yang dikurung didalam pagar.

Sedangkan pada sebelah barat terdapat Masjid Agung yang dijadikan tempat sebagai pusat agama Islam.

Sementara sebelah barat daya dan timur laut terdapat pintu gerbang Slompretan dan Batangan.

Selain alun-alun lor, Keraton Surakarta juga memiliki alun-alun kidul.

Alun-alun kidul dijadikan sebagai pintu masuk ke keraton melalui pintu sebelah selatan.

Pada alun-alun terdapat benteng yang mengelilinginya, disebut sebagai Gapura Gadhing.

Halaman
1234