TRIBUNTRAVEL.COM - Semana Santa diadakan di Larantuka, Fores Timur, Nusa Tenggara Timur setiap tahun.
Bahkan, Semana Santa menjadi salah satu perayaan agama terbesar di Larantuka.
Nah, Semana Santa sendiri merupakan ritual keagamaan Pekan Suci Paskah yang dimulai pada Rabu Trewa atau Rabu Terbelenggu.
Lalu, seperti apa sejarah panjang Semana Santa di Larantuka?
Baca juga: Eksotisnya Pantai Ogor Paret, Surga Tersembunyi di Maumere, Flores
Yuk, simak penjelasannya.
1. Semana Santa Diselenggarakan Sejak 5 Abad Lalu
Semana Santa bermula sekira 5 abad yang lalu, ketika seorang pemuda sedang bermain di pinggir laut dan mengaku melihat sosok dewi yang berjalan di atas air.
Ketika pemuda itu menanyakan nama serta dari mana datangnya, perempuan tersebut hanya menunduk lalu menulis tiga kata yang tak dipahami di pasir pantai.
Tonton juga:
Pemuda itu melaporkannya kepada para tetua suku, tapi ketika didatangi yang ada ternyata sebuah patung berwujud perempuan.
Diduga, patung itu terdampar saat kapal Portugis atau Spanyol karam di Larantuka.
Ketiga kata yang ditulis itu kemudian dibuatkan pagar batu agar tidak terhapus air laut.
2. Patungnya Dikenal Sebagai Tuan Ma
Masyarakat sekitar Larantuka menyebut patung itu sebagai Tuan Ma.
Secara harfiah, Tuan Ma berarti tuan dan mama.
Baca tanpa iklan