Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Kisah di Balik Permintaan Bocah Rambut Gimbal dalam Acara Dieng Culture Festival

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah bocah rambut gimbal melakukan ruwatan dalam gelaran Dieng Culture Festival (DCF) pada 2-4 September 2022 di kawasan kompleks Candi Arjuna, Dieng Kulon, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Kesakralan prosesi adat pencukuran pun semakin kental dengan iringan suara gending Jawa dan suluknya.

Ada ‘mantra’ yang diucapkan saat prosesi dimulai.

Pengantarnya seperti, ‘Sang maha wiku, pangaksama tusadyo, loka pati pitaka, katemah bagya’.

Sejumlah bocah rambut gimbal melakukan ruwatan dalam gelaran Dieng Culture Festival (DCF) pada 2-4 September 2022 di kawasan kompleks Candi Arjuna, Dieng Kulon, Banjarnegara, Jawa Tengah. (Dok. Kemenparekraf)

Baca juga: Harga Tiket Masuk Maha Sky Batu Angkruk Dieng, Destinasi Populer untuk Menikmati Sunset

Lanjutannya, ‘pangeranku imam banyu putih witapa, banyu abang seka si biyung, adem tan winasa’.

Beberapa mantra yang dipanjatkan, seperti ‘ya marani nira maya’ yang berarti dijauhkan siapapun yang akan berbuat jahat.

Lanjutannya, ‘ya silapa palasia’ dengan maksud orang yang menyebabkan kelaparan justru memberikan makannya.

Atau, ‘jamiroda doramiya’ yang artinya mereka yang suka memaksa justru memberikan kebebasan.

Setelah potong rambut dan rambutnya dilarung ke telaga Balekambang, Syla akhirnya mendapat apa yang ia inginkan.

Saking senangnya, sepeda berwarna pink langsung ia tunggangi untuk dibawa pulang.

Keberadaan bocah rambut gimbal di Dieng memberikan gambaran bahwa dalam diri manusia yang serba kekurangan, lemah, dan cacat bertahtalah Yang Maha Sempurna.

Serta dalam usahanya mengharmoniskan antara sifat yang serba kurang, lemah, dan cacat di satu sisi dan sifat yang serba sempurna di sisi yang lain.

Tidak ada kesan untuk mengeksploitasi bocah rambut gimbal dalam perhelatan tersebut demi sebuah materi, justru membantu keluarga di wilayah itu untuk melestarikan sekaligus meningkatkan kesejahteraan hidupnya melalui sebuah acara bertajuk Dieng Culture Festival.

Bocah rambut gimbal boleh jadi merupakan fenomena langka, namun keberadaannya mencerminkan bahwa ada budaya yang harus dilestarikan agar tak lekang seiring zaman.

Baca juga: Hadiri Dieng Culture Festival 2022, Sandiaga Uno: Potensial Jadi Event Kelas Dunia

(TribunTravel.com/mym)

Baca selengkapnya soal artikel viral di sini.