Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Baru Saja Lepas Landas, Mesin Pesawat Meledak & Tewaskan Semua Orang di Dalamnya

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pesawat yang sedang lepas landas. Mesinnya meledak hingga terjadi kecelakaan dan menewaskan semua orang di dalamnya.

TRIBUNTRAVEL.COM - Kecelakaan pesawat yang terjadi setelah lepas landas memang jarang terjadi.

Namun, kasus kecelakaan pesawat usai lepas landas sempat dialami beberapa maskapai penerbangan bahkan menewaskan penumpang hingga awak kabin dan kru yang bertugas.

Ilustrasi pesawat yang sedang melintasi lautan. Baru saja lepas landas, sebuah pesawat alami kecelakaan karena mesinnya meledak dan menewaskan semua orang di dalamnya. (Flickr/ MD111)

Seperti yang dialami oleh Midwest Express Penerbangan 105 yang jatuh tak lama setelah pesawat lepas landas.

Kecelakaan pesawat yang terjadi tahun 1985 ini sempat membuat seorang pilot bingung dan berteriak hingga mengucapkan kata sumpah serapah.

Baca juga: Detik-detik 2 Pesawat Nyaris Tabrakan di Udara, Ini yang Dilakukan Pilot untuk Selamatkan Penumpang

Dilansir dari Daily Star, Rabu (7/9/2022), kecelakaan terjadi setelah sebagian dari mesin kanan pesawat terlepas dan meledak hingga menewaskan semua orang yang berada di dalamnya.

Tonton juga:

Pesawat jatuh dan menewaskan semua orang di dalamnya serta seekor rusa yang ada di darat.

Diketahui, awalnya pesawat lepas landas dari Bandara Internasional Mitchell, AS.

Penerbangan dari Madison, Wisconsin ke Atlanta, Georgia melalui Milwaukee dilakukan oleh dua kapten pilot yakni Danny Martin (31) dan Roger "Bill" Weiss (37).

Pada leg pertama perjalanan, Martin awalnya akan menjadi kapten, sebelum beralih dengan rekannya.

Tetapi pasangan itu tidak pernah berhasil melakukan penerbangan karena pesawat mengalami masalah tak lama setelah lepas landas.

Pesawat Alami kecelakaan karena mesinnya meledak dan menewaskan semua orang di dalamnya. (Unsplash/sebastiangrochowicz)

Baca juga: Kisah Inspiratif Ibu-Anak Jadi Pilot & Kopilot, Bersama Terbangkan Pesawat Boeing

Midwest Express Airlines memulai kehidupan sebagai layanan jet perusahaan internal untuk para eksekutif di perusahaan Kimberly-Clark sebelum menawarkan penerbangan komersial dari tahun 1984.

Saat insiden, pesawat diketahui membawa 27 penumpang, beberapa di antaranya adalah eksekutif Kimberly-Clark dan sejumlah kru serta pilot.

Pesawat lepas landas sebelum Martin mendengar ledakan keras dan bereaksi, mengatakan, "Apa (sumpah serapah) itu?", yang tidak ditanggapi oleh First Officer Weiss.

"Apa yang kita dapatkan di sini, Bill?" dia bertanya beberapa detik kemudian dan, sekali lagi, disambut dengan keheningan.

Penyelidikan kemudian mengungkapkan bahwa bagian dari mesin terlepas dan merobek kulit pesawat.

Meskipun pesawat condong ke kanan, kapten sengaja mengarahkan ke mesin yang gagal, setelah awalnya melawannya dengan benar.

Sekali lagi, Martin bersumpah saat DC-9 berguling dan berputar ke tanah dengan cara gulungan barel.

Beberapa saat sebelumnya di kabin, seorang pramugari terdengar berteriak, "Kepala tertunduk! Kepala ke bawah!" dalam upaya untuk membuat penumpang mengambil posisi penjepit.

Baca juga: Seorang Wanita Dikeluarkan dari Pesawat setelah Ancam Pramugari dan Serang Penumpang Lain

Baca juga: Baru Separuh Jalan, Pesawat Mengalami Turbulensi dan 5 Penumpang Dilaporkan Terluka

Ilustrasi pesawat yang hendak lepas landas. Sebuah kecelakaan terjadi karena mesin meledak hingga menewaskan semua orang di dalamnya. (Gambar oleh Bilal EL-Daou dari Pixabay)

Beberapa detik kemudian, pesawat tergelincir dan terjun langsung ke tanah.

Pesawat meledak karena benturan, meratakan pohon-pohon dan terbakar.

Pekerja darurat menemukan mayat 31 penumpang dan awak yang terbakar parah, bersama dengan sisa-sisa rusa.

Dalam wawancara dengan pilot Midwest Express, diketahui bahwa maskapai memiliki aturan tidak resmi dan tidak tertulis yang disebut 'filosofi kokpit diam' yang menjelaskan mengapa dalam istilah resmi Weiss meniadakan tugas perwira pertamanya dengan tidak menanggapi kaptennya pada saat dibutuhkan.

"Kokpit diam" berarti bahwa prioritas pertama pilot ketika berhadapan dengan keadaan darurat setelah lepas landas penuh dan di bawah ketinggian 800 kaki adalah hanya menerbangkan pesawat tanpa gangguan.

Idenya adalah bahwa percakapan apa pun bisa menunggu sampai pesawat stabil di ketinggian 800 kaki.

Kepala pilot maskapai bahkan membela filosofi yang cacat pada sidang NTSB.

Hanya 15 detik berlalu antara kegagalan mesin dan momen benturan yang merenggut 31 nyawa.

Baca juga: 5 Lokasi Tenggelamnya Pesawat yang Dijadikan Tempat Scuba Diving Favorit, Mana Saja?

(TribunTravel.com/Rtn)

Baca juga selengkapnya seputar kecelakaan pesawat, di sini.