TRIBUNTRAVEL.COM - Ribuan turis asal Australia terlantar di Bali setelah beberapa penerbangan Jetstar dibatalkan.
Sejak awal September, beberapa penerbangan antara Australia dan Bali telah dibatalkan setiap hari karena masalah teknis.
Sekitar 4.000 turis Australia di Bali terkena dampak bersamaan, kata juru bicara Jetstar kepada NCA NewsWire, dilansir dari News.com.au pada Selasa (6/9/2022).
Beberapa pelancong harus menunggu hingga lima hari untuk penerbangan ulang Jetstar atau membayar ratusan dolar untuk memesan penerbangan di maskapai lain.
Baca juga: Viral di Medsos Bakso Unik Warna Pink, Penjual Sebut Pakai Bahan Alami dari Buah
Hingga Senin (5/9), hanya 200 penumpang yang menunggu penerbangan alternatif, menurut laporan juru bicara.
Melburnian Meagan Mulder, suaminya Adrian dan dua anaknya, yang telah berlibur bersama 60 teman dan keluarga di hotspot pulau, mengatakan rencana perjalanan mereka berjalan lancar sampai tiba waktunya untuk terbang pulang.
Tonton juga:
"Kami memiliki 12 teman yang berada di penerbangan tengah malam tadi malam, penerbangan mereka dibatalkan, mereka tidak bisa mendapatkan penerbangan lain di mana pun untuk tujuh orang hingga Jumat minggu ini, jadi mereka harus mendapatkan lebih banyak akomodasi dan segalanya," katanya.
Dia menjelaskan bahwa empat teman lainnya terpaksa memesan penerbangan dengan maskapai lain, membayar lebih dari 10.000 dolar Australia sekira Rp 101 juta untuk mengambil jalan memutar ke Kuala Lumpur
"Bagi kami, ini adalah penundaan tujuh jam tetapi kami akan pulang," kata Mulder.
Casey Emmerson dan pacarnya Kim dijadwalkan pulang pada 1 September, tetapi mereka masih terjebak di Bali.
Baca juga: Viral di Medsos, Benda Bercahaya Mirip Meteor Melintas di Langit Pekanbaru
Penerbangan penduduk setempat Cranbourne telah dibatalkan dua kali oleh Jetstar, karenanya pasangan itu mati-matian berusaha mencari jalan pulang
"Satu-satunya pilihan kami untuk pulang lebih cepat adalah melalui Qantas, yang masing-masing lebih dari 1500 dolar Australia (Rp 15 juta), yang bukan sesuatu yang kami mampu, karena kami masih memiliki akomodasi, makanan, biaya pengasuh anjing, dll untuk dibayar sementara di sini sebelum diganti oleh Jetstar," kata Ms Emmerson.
"Jetstar telah memberi tahu kami bahwa penerbangan berikutnya yang bisa mereka lalui adalah 8 September untuk tiba pada 9 September, yang tidak cocok untuk kami berdua," imbuhnya
Baca juga: Viral Pilot Curi Pesawat dan Tebar Ancaman Ingin Tabrak Toserba
Ia melanjutkan, "Saya wiraswasta dan pacar saya adalah agen BAS. Sejak terjebak di Bali, kami telah kehilangan pendapatan sekitar 5.000 dolar Australia (Rp 50 juta).