"Beberapa situs web dan aplikasi maskapai memungkinkan Anda melacak keberadaan pesawat yang akan Anda naiki," sambungnya.
Pada maskapai Delta Airlines misalnya, penumpang dapat mengetuk "Where's My Plane?" dalam aplikasi maskapai tersebut untuk melihat status pesawat saat ini pada penerbangan masuknya.
Selain itu, situs FlightAware juga dapat digunakan untuk melacak informasi yang sama.
"Jika penerbangan sebelum Anda tertunda, kemungkinan besar penerbangan Anda juga akan tertunda," ucap Smith.
Baca juga: Viral Aksi Penumpang Pria Keringkan Sepatu di Bawah AC Kabin Pesawat
Bagasi kabin dibatasi
Setiap maskapai penerbangan memiliki aturan tersendiri terkait berat bagasi kabin, dilaporkan TribunTravel sebelumnya.
Maskapai penerbangan di bawah naungan Lion Air Group misalnya, membatasi berat bagasi kabin sebesar 7 kilogram.
Dimensinya juga telah ditentukan sesuai tipe pesawat, contohnya 40 x 30 x 20 sentimeter (cm) untuk pesawat Boeing atau Airbus.
Syarat tersebut hampir sama dengan yang diterapkan maskapai Garuda Indonesia.
Dilansir dari Kompas.com, Garuda Indonesia menerapkan dimensi yang berbeda tergantung tipe pesawat.
Dimensi pada umumnya adalah 56 x 36 x 23 cm, jumlah dari ketiga angka tersebut tidak lebih dari 115 cm dengan berat maksimal 7 kilogram.
Baca juga: Kenapa Berat Barang yang Masuk ke Kabin Pesawat Dibatasi? Ternyata Inilah Alasannya
Berat barang yang dibawa penumpang ke kabin pesawat untuk selanjutnya disimpan di tempat penyimpanan atas atau di bawah kursi.
Lantas, mengapa maskapai penerbangan membatasi berat dan dimensi bagasi kabin?
Salah satu alasannya berhubungan dengan efisiensi, dikutip dari Simple Flying.
Bila penumpang membawa terlalu banyak barang ke kabin pesawat, maka proses boarding (naik ke pesawat) juga bisa lebih lama.