Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Turbulensi Parah Hantam Penerbangan Turkish Airlines, 5 Penumpang Terluka

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penumpang pesawat. Lima penumpang pesawat terluka saat penerbangan Turkish Airlines dari Ouagadougou (OUA) ke Conakry (CKY) mengalami turbulensi parah pada Senin (29/8/2022) malam.

Berbicara di Kongres Berjangka Penerbangan Berkelanjutan, Profesor Williams memberikan pernyataan sebagai berikut:

“Kami memiliki banyak bukti bahwa aliran jet sekarang 15 persen terpotong lebih kuat sejak satelit mulai mengukurnya pada tahun 1970-an. Dan inilah yang menyebabkan banyak turbulensi, terutama turbulensi udara yang jernih.

Satelit menunjukkan bahwa itu telah menjadi 15 persen lebih kuat sejak tahun 1970-an, itu adalah perubahan besar. Dan kami memahami mengapa hal itu terjadi dalam hal mekanisme fisik di baliknya.

Perhitungan kami menunjukkan akan ada dua atau tiga kali lipat turbulensi parah dalam beberapa dekade mendatang karena perubahan iklim."

University of Reading tidak sendirian dalam perhitungan dan kesimpulannya.

Hal itu didukung oleh data dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS ( NTSB ) yang mencatat bahwa turbulensi parah meningkat pada penerbangan.

Cedera terkait turbulensi adalah jenis kecelakaan maskapai yang paling umum, dan awak kabin 24 kali lebih rentan cedera daripada penumpang.

Baca juga: Pilot Pingsan di Ketinggian 30.000 Kaki, Sesaat usai Pesawat Alami Turbulensi

(TribunTravel.com/mym)

Baca selengkapnya soal artikel penerbangan di sini.