Meski demikian Agarwal muda masih terus bekerja keras untuk mengejar mimpinya.
Ia bahkan rela mati-matian menjalani dua studi penuh waktu selama tiga tahun setelah sekolah menengah.
Dari pukul 06.00 hingga 15.00 waktu setempat, ia akan fokus pada kuliahnya di St Stephen's College.
Setelah itu ia menghabiskan setengah hari berikutnya hingga pukul 21.30 waktu setempat untuk belajar di kelas penerbangan.
Usaha memang tidak akan mengkhianati hasil hingga pada khirnya, orang tua Agarwal dimenangkan oleh kerja keras dan tekadnya.
Terlebih Agarwal sendiri dikenal sebagai wanita cerdas yang terus unggul dalam studinya.
Setelah menyelesaikan sekolahnya, Agarwal dinyatakan lulus seleksi penerbangan pada 2004 silam.
Kemudian pada 2013, ia akhirnya menjadi salah satu pilot wanita termuda yang menerbangkan Boeing 777.
Seorang legenda penerbangan
Berkat usaha tersebut, Agarwal dikenal sebagai pilot perempuan senior dan legenda dalam dunia penerbangan.
Sepanjang karirnya yang hampir dua dekade, Kapten Agarwal memiliki beberapa pengalaman legendaris.
Di antaranya yakni pada 2015 silam, ia berhasil menyelamtkan nyawa seorang penumpang sesak hafas dengan membatalkan jadwal penerbangan.
Kemudian ada juga pencapaiannya pada masa pandemi Covid-19.
Ia diketahui membantu menyampaikan Misi Vande Bharat pemerintah India, sebuah inisiatif untuk mengevakuasi sekitar 14.800 orang India dari 12 negara dengan 64 penerbangan Air India, penerbangan repatriasi pertama oleh maskapai.
Kemudian prestasinya baru-baru ini adalah aksi terbangnya sebagai perempuan pertama yang menerbangkan pesawat di atas Kutub Utara.