Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Pesawat Terlambat Mendarat di Bandara karena Pilot Ketahuan Tidur dalam Penerbangan

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pilot saat menerbangkan pesawat. Maskapai penerbangan Ethiopian Airlines dilaporkan terlambat mendarat gara-gara pilotnya tidur di pesawat.

Data penerbangan mengonfirmasi insiden tersebut, yang menunjukkan bahwa pesawat sempat melewati landasan.

Mereka berhasil melakukan percobaan pendaratan kedua ketika pilot bangun.

Baca juga: Terbang Sangat Rendah, Momen Dramatis Pesawat Mendarat di Bandara Skiathos Terekam Kamera

Pilot bisa tinggalkan kokpit saat pesawat mengudara

Meski harus mengendalikan laju pesawat, namun ternyata pilot bisa meninggalkan kokpit saat pesawat sedang mengudara.

Dilaporkan TribunTravel sebelumnya, pilot umumnya bebas meninggalkan kokpit selama fase penerbangan.

Biasanya pilot dapat meninggalkan kokpit untuk pergi ke toilet, memeriksa hal-hal tertentu di kabin penumpang, atau hanya meregangkan kaki mereka.

Namun, peraturan menyatakan bahwa hanya satu pilot yang dapat meninggalkan dek penerbangan pada satu waktu dan hanya jika ada anggota kru lain yang hadir.

Ilustrasi pilot di kokpit. (pexels.com)

Lalu, bagaimana dengan pesawat dengan satu kapten dan satu kopilot?

Jika hal ini terjadi, maka pilot harus memanggil pramugari. 

Sederhananya, harus ada setidaknya dua orang di kokpit setiap saat ketika pesawat mengudara.

Memang, ketika terbang di bawah 10.000 kaki, aturan kokpit steril berlaku, yang melarang semua percakapan dan aktivitas yang tidak perlu.

Baca juga: Viral Pria Mabuk Bikin Gaduh di Pesawat, Sempat Tak Mau Berhenti Minum

Ini termasuk meninggalkan kokpit karena alasan selain yang benar-benar diperlukan.

Konon, seorang pilot masih dapat meninggalkan dek penerbangan untuk melihat langsung area pesawat tertentu yang hanya terlihat dari kabin penumpang.

Melansir Simple Flying, Kamis (4/8/2022), peraturan yang berkaitan dengan keamanan pintu kokpit telah berubah secara signifikan setelah peristiwa besar seperti serangan teroris 9/11.

Kejadian tersebut membuktikan bahwa pesawat komersial  bisa menjadi senjata mematikan jika tergelincir ke tangan yang salah. 

Jendela pesawat penumpang. (Eva Darron/Unsplash)
Halaman
123