Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Jenis Kayu Langka dari Jepang Ini Dijual dengan Harga Fantastis, Capai Ratusan Juta Rupiah per Gram

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kynam, kayu langka dari Jepang yang harganya fantastis

TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah jenis kayu dari Jepang dijual dengan harga fantastis karena langka.

Bicara soal benda paling langka dan berharga di Bumi, setiap orang pasti memikirkan emas, permata hingga berlian.

Namun, tahukah kamu jika ada jenis kayu yang harganya tak kalah mahal dari emas?

Baca juga: Chevilly Resort & Camp Tawarkan Thematic Lumbung, Penginapan Tipe Rumah Kayu Berfasilitas Lengkap

Ialah kynam atau 'kyara' dari Jepang, adalah jenis gaharu langka yang digunakan dalam industri parfum dan dupa karena aromanya yang wangi dan kuat.

Di wilayah Semenanjung Arab, kayu ini dikenal dengan sebutan 'oud' yang diproduksi dari inti pohon aquiliria.

Dikutip TribunTravel dari laman Odditycentral, satu gram kynam harganya lebih dari 10 ribu USD atau sekitar 145 jutaan.

Inilah yang membuat kynam disebut kayu paling mahal sekaligus bahan alami paling mahal di dunia.

Kynam juga dikenal sebagai aloeswood, eaglewood, atau oud.

Gaharu dari pohon aquiliria (Facebook Yuzhi Oud Limited)

Kayu ini telah menjadi bagian penting dari budaya China, Jepang, India, Arab dan negara lain di Asia Tenggara.

Akhir-akhir ini permintaan parfum beraroma oud pun meningkat, membuat komoditi kynam pun harganya semakin melonjak.

Pohon aquilaria relatif tidak berbau dan warnanya pucat, sementara intinya menghasilkan damar berwarna gelap dengan gaharu bernilai tinggi.

Baca juga: Seorang Wanita Tak Sengaja Temukan Berlian Seharga Rp 371 Juta saat Cari Kayu Bakar di Hutan

Diketahui pohon aquilaria hanya menghasilkan gaharu hanya jika mengalami kondisi tertentu, misalnya disambar petir, diserbu semut atau lebah, dan bahkan dirusak oleh hewan sehingga menyebabkan terciptanya gaharu.

Meski harga gaharu dari pohon liar di hutan sangat mahal, bukan berarti gaharu yang dihasilkan di perkebunan harganya lebih murah.

Gaharu ini biasanya dipanen beberapa bulan sekali.

Sementara yang liar bisa mencapai ratusan tahun sehingga harganya dan kualitasnya premium.

Halaman
123