Setelah insiden tersebut, polisi tiba dan mengisi laporan.
Polisi meminta keterangan kedua pihak dan tidak ada yang ditahan.
Baca juga: Pramugari Alami Patah Tulang Belakang saat Pesawat Mendarat, Diduga Landasan Pacu Terlalu Pendek
Polisi juga meminta keterangan dari beberapa saksi dan meninjau rekaman yang diambil oleh kamera keamanan bandara dan telepon genggam penumpang lainnya.
Terkait insiden tersebut, Spirit Airlines meyakinkan bahwa mereka tidak mentolerir kekerasan dalam bentuk apapun dan bahwa pihaknya bekerja sama dengan penegak hukum setempat untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Kami menyadari pertengkaran ini. Vendor kami di DFW telah menangguhkan agen tersebut," ungkap seorang juru bicara Spirit Airlines.
"Spirit Airlines tidak menoleransi kekerasan dalam bentuk apapun, dan kami bekerja sama dengan penegak hukum setempat untuk menyelidiki masalah ini," sambungnya.
Spirit Airlines merupakan maskapai penerbangan berbiaya sangat rendah (ultra low cost carrier) di Amerika Serikat, Karibia, dan Amerika Latin.
Baca juga: Ramai Soal Mahalnya Harga Tiket Pesawat, Begini Tanggapan Pihak Garuda Indonesia
Berbasis di Miramar, Florida, Amerika Serikat, Spirit Airlines mengoperasikan penerbangan ke lebih dari 60 destinasi.
Spirit Airlines menjadi maskapai penumpang terbesar kedelapan di Amerika Utara pada tahun 2020.
Baca juga: Jangan Dulu Kesal, Ada Alasan Penting saat Pramugari Minta Penumpang Pesawat Pindah Tempat Duduk
Selain itu, Spirit Airlines juga menjadi maskapai penerbangan berbiaya sangat rendah terbesar di Amerika Utara.
Meski harga tiketnya tergolong cukup murah, namun penetapan kursi, bagasi, dan ruang kaki ekstra akan dikenakan biaya.
Spirit Airlines mengoperasikan sekitar 500 penerbangan setiap hari.
(TribunTravel.com/SA)