Meski demikian, pria ini berhasil melepaskan diri dari penjagaan mereka dan mencoba membuka pintu pesawat secara paksa.
"Dia berada di belakang pesawat berkelahi dengan pramugari. Itu non-stop. Orang-orang menahannya karena dia melemparkan botol air ke pramugari. Dia juga meludahi penumpang lain. Pada satu titik dia menarik pintu pesawat," ungkap seorang penumpang.
Karena gangguan tersebut, kapten memutuskan untuk mendaratkan pesawat dan penumpang yang agresif dibawa kembali ke tempat duduknya.
Data dari FlightRadar24.com menunjukkan pesawat yang terlibat, Boeing 787-9 Dreamliner, berputar di atas pantai Greenland sebelum mendarat di Bandara Reykjavík.
Baca juga: Akibat Pekerja Bandara Mogok Kerja, Maskapai Batalkan Lebih dari 1.000 Penerbangan
Penumpang Ditangkap di Islandia
Setelah mendarat di Reykjavík, beberapa petugas kepolisian naik ke pesawat dan menangkap pria itu, yang digiring pergi dengan borgol.
Karena pembatasan awak, pesawat harus terbang kembali ke Warsawa dan penumpang ditempatkan di hotel sebelum naik penerbangan lain pada hari berikutnya.
Belum diketahui apakah tuduhan telah diajukan terhadap pelaku tersebut.
LOT Polish Airlines menyatakan bahwa meskipun tidak ada penumpang atau awak yang terluka secara fisik, anggota awak "sangat tertekan oleh situasi ini."
Aksi nekat penumpang yang coba membuka pintu pesawat memang bukan pertama kalinya terjadi.
Baca juga: Akibat Ulah Penumpang, Penerbangan Terpaksa Dialihkan dan Tertunda 4 Jam
Sebelumnya, seorang penumpang pesawat dalam penerbangan ke Lanzarote ditangkap setelah diduga mencoba membuka pintu darurat.
Melansir Mirror, dua polisi yang sedang tidak bertugas dilaporkan harus turun tangan mengendalikan pria itu sebelum ditahan begitu pesawat mendarat.
Penumpang yang tidak disebutkan namanya, dikatakan telah mabuk atau mengonsumsi obat-obatan, melawan penangkapan dan meninggalkan 3 petugas terluka sebelum dibawa dari pesawat dengan tangan diborgol.
Asosiasi Pengawal Sipil AEGC Spanyol mengungkapkan bahwa mereka telah pergi ke rumah sakit setelah insiden itu dan mengatakan petugas harus dipersenjatai dengan Taser untuk menangani penumpang bermasalah.
Maskapai penerbangan yang dia tumpangi belum diidentifikasi.