2. Sulit dicerna
Ketika biji-bijian dimurnikan, lapisan terluar dan terdalam dari biji-bijian akan menghilang.
Proses ini menghilangkan serat dan beberapa protein, meninggalkan kanji (zat tepung).
Kurangnya kanji tersebut menyebabkan roti berubah menjadi massa yang lengket ketika dicampur dengan cairan pencernaan di perut.
Mereka akan berada di sistem pencernaan untuk waktu yang lama dan menyebabkan penumpukan racun di dalam tubuh.
3. Mempercepat penambahan berat badan
Roti putih yang dikemas dan diiris sebelumnya hanya mengandung karbohidrat sederhana yang diproses tinggi karena pemurnian menghilangkan semua nutrisi sehat.
Makanna itu juga penuh dengan garam, gula halus dan pengawet.
Jika makan terlalu banyak roti, pastinya bisa membuat berat badan bertambah.
Baca juga: Roti Widoro, Oleh-oleh Legendaris dari Sukoharjo yang Resepnya Dibuat Koki Kerajaan
4. Mengandung anti nutrisi
Lektin dan Fitat adalah racun yang ditemukan di semua biji-bijian dan kacang-kacangan yang mengikat nutrisi tertentu (seperti zat besi, seng, kalsium dan lain-lain).
Racun ini dapat memperlambat atau menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.
Karena roti terbuat dari biji-bijian, itu bisa berdampak buruk bagi perut.
Roti dapat menyebabkan peradangan pada lapisan perut, sehingga sulit untuk menyerap nutrisi dalam makanan yang kita makan.
5. Kemungkinan mengandung bahan kimia berbahaya