TRIBUNTRAVEL.COM - Berkendara kebut-kebutan di Finlandia bisa kena denda yang menguras kantong.
Finlandia menerapkan denda bagi pelanggar lalu lintas dan pengendara yang melebihi batas kecepatan sesuai pendapatan mereka.
Artinya, jika gaji semakin besar, maka denda lalu lintas yang harus dibayar pun besar.
Dikutip TribunTravel dari laman UNILAD, Kamis (4/8/2022), sistem denda pelanggar lalu lintas di Finlandia ini memang cukup unik.
Lalu, apakah perhitungannya tidak rumit?
Baca juga: Tiket Taman Nasional Komodo Naik, Ribuan Pelaku Wisata Terancam Kehilangan Pekerjaan
Jawabannya adalah tidak, karena sistem ini punya skema sederhana.
Sistem ini memperkirakan jumlah uang belanja orang Finlandia dalam satu hari.
Kemudian membaginya menjadi dua untuk menghitung uang belanja 'pokok'.
Kemudian, dilihat seberapa parah pelanggaran yang dilakukan dan sistem akan mengikuti berapa hari pelaku harus pergi tanpa uang tersebut.
Biasanya pelanggar kecepatan lebih dari 15 mph berkisar 12 hari hingga 22 hari, dan yang melampaui 25 mph 12 hinggs 25 hari.
Mereka harus membayar 30 euro hingga 50 euro per hari, dengan total sekitar 400 euro hingga 500 euro.
Baca juga: Viral Aksi Mogok Pelaku Wisata Labuan Bajo, Sandiaga Uno Ajak Dialog dan Cari Solusi
Denda ini diambil sebagai proporsi pendapatan konstan apakah seseorang bisa menghasilkan 80 ribu euro setahun.
Jadi, denda bisa semakin mahal tergantung seberapa banyak kecepataan saat ngebut di jalan.
Bayaran denda paling mahal pernah dialami eksekutif Nokia pada tahun 2002.
Ia harus membayar denda sekitar 103 USD karena berkendara dengan kecepatan 45 mph di zona 30 mph.