Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Sering Jadi Rebutan, Ketahui Makna dan Filosofi Gunungan dan Tumpengan dalam Grebeg Suro

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi gunungan yang menjadi tradisi peringatan 1 Muharam di Jawa, Sabtu (30/7/2022)

TRIBUNTRAVEL.COM - Ribuan warga berebut empat buah gunungan hasil bumi dan satu nasi kuning tumpeng dalam Grebeg Suro.

Tradisi menyambut tahun baru Hijriah ini berlangsung di Pondok Pesantren Girikusumo, Desa Banyumeneng, Mranggen, Demak, Rabu (29/7/2022).

Empat buah gunungan tersebut berisi beraneka ragamhasil bumi.

Mulai dari sayuran dan buahan seperti wortel, tomat, kacang panjang, kakung, sawi, bayam, buah naga, pisang, apel dan jeruk.

Di atas gunungan tersebut ditancapkan uang kertas mulai dari Rp 2ribu hingga Rp20 ribu.

Ilustrasi gunungan yang menjadi tradisi peringatan 1 Muharam di Jawa, Sabtu (30/7/2022) (Heri nugroho, CC BY-SA 4.0 , via Wikimedia Commons)

Baca juga: Tradisi Perang Ketupat Malam Satu Suro di Ungaran Ditiadakan, Tahun Ini Diganti Doa Bersama

Baca juga: 7 Tradisi Unik Menyambut Tahun Baru Islam di Indonesia, Ada Kirab Kebo Bule di Solo

Sebelumnya, gunungan tersebut dikirab dari ponpes menuju mushola melalui rumah-rumah warga dan kembali lagi ke ponpes. 

Antusiasme warga yang menonton begitu tinggi, mulai dari kirab hingga ke puncak acara berebut gunungan.

Warga bahkan sudah berkumpul sejak pagi untuk memperebutkan gunungan dan tumpeng.

Para warga meyakini, perebutan gunungan tersebut bisa mendatangkan berkah bagi warga yang mendapatkan.

Sebelum gunungan diperebutkan, gunungan dan tumpeng tersebut didoakan oleh pengasuh ponpes Girikusumo, KH Muhammad Munif Zuhri.

Usai di doakan para warga dan santri langsung berebut. Ada yang menaiki gunungan juga ada yang saling dorong-dorongan.

Ribuan Warga Berebut gunungan dan Tumpengan saat grebeg suro. Para warga percaya gunungan yang berisi palawija dan sayur mayur bisa mendatangkan berkah. (Tribun Jateng/ Rezanda Akbar)

Baca juga: Jadwal dan Rute Kirab Pusaka Malam 1 Suro Keraton Kasunanan Surakarta

Baca juga: Terpapar PMK, 7 Kebo Bule Keturunan Kyai Slamet Tak Diizinkan Ikut Kirab Malam Satu Suro

"Senang, Alhamdulillah saya dapat uang Rp2ribu sama kangkung. Uangnya buat jajan, terus kangkungnya mau dimasak," ucap Muhammad Rifki Prayoga santri yang berasal dari Palembang.

 Saat ia merebut gunungan tersebut merasa sulit karena banyak warga yang menyerbu gunungan tersebut.

"Susah mas, peci sama sandal sempat hilang. Sandalnya balik, pecinya engga tapi senang Alhamdulillah. Rezekinya ini," ucapnya kepada Tribunjateg.com.

Sementara itu, Panitia Grebeg Suro, Hanif Maimoen atau yang akrab disapa Gus Hanif menjelaskan gunungan yang dikirab tersebut memiliki makna dan filosofinya.

Halaman
123