Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Potongan Kepala Ular Ditemukan Pramugari di Dalam Makanan Pesawat, Kok Bisa?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potongan kepala ular ditemukan pramugari di dalam makanan pesawat.

Laporan online mengatakan penerbangan itu dari Antalya ke Düsseldorf, tetapi pejabat perusahaan Mesut Evliyaoglu mengatakan itu adalah pesawat Antalya-Wina.

"Kami minta sampel tapi kami belum menerima sampel. Kami adalah perusahaan besar yang melayani semua maskapai penerbangan domestik dan asing sejak tahun 1994. Kami telah menyediakan layanan katering untuk perusahaan SunExpress sejak 2018. Ini adalah pertama kalinya kami mengalami peristiwa seperti itu. Selama sebulan terakhir ada pembicaraan tentang masalah seperti siput dan serangga dan akhirnya kepala ular," katanya.

Baca juga: Deretan Pilot yang Meninggal saat Penerbangan, Pernah Terjadi di Pesawat AirAsia

Dia melanjutkan, "Kami pikir masalah ini bukan tentang kami dan departemen hukum kami sedang menyelidiki masalah ini. Kami tidak berpikir itu dari kami, tetapi kami disebutkan dan kami sangat menyesal."

Sancak juga mengatakan bahwa kepala ular itu tidak mungkin berasal dari dapur perusahaan karena makanan dimasak pada suhu 280 derajat Celcius (sekitar 536° Fahrenheit).

Menanggapi keluhan pramugari sebelumnya tentang kumbang dan siput dalam makanan, Sancak mengatakan, "SunExpress adalah klien yang berharga di negara kami dan maskapai penerbangan populer di Eropa. Kami tidak menggunakan benda asing apa pun yang seharusnya ada di dalam makanan saat memasak karena kondisi teknis dan termal yang digunakan di fasilitas katering dalam penerbangan."

Kenapa Rasa Makanan di Pesawat Hambar?

Ilustrasi makanan di pesawat untuk penumpang (Flickr/Yoshi Nagasaki)

Banyak penumpang mengeluhkan rasa makanan maskapai yang terlalu polos dan hambar.

Meskipun masuk akal untuk menghindari rasa yang terlalu kuat atau pedas untuk memenuhi kebutuhan semua penumpang, ada juga pengaruh dari suasana kabin.

Dengan kabin bertekanan dan kelembapan rendah, persepsi rasa, serta rasa asin dan manis, bisa berkurang secara signifikan.

Menjaga kelembapan adalah perhatian utama dalam makanan maskapai penerbangan.

Di lingkungan kabin dengan kelembaban rendah, dapat dengan mudah mengering.

Makanan akan dirancang (dan diuji) dengan pemikiran ini, dan oven konveksi pesawat modern membantu menjaga kelembapan.

Baca juga: Penerbangan Terpaksa Dibatalkan Gegara Ada yang Ngaku Bawa Bom, Bikin Penumpang Trauma

(TribunTravel.com/ Rtn)

Baca juga selengkapnya seputar rahasia penerbangan, di sini.