Seusai jadwal, pesawat akan mendarat di El Tari pukul 12.40 WITA.
Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, sebelum menurunkan ketinggian, Pilot in Command (PIC) merasakan gangguan kesehatan dengan indikasi pusing berat sehingga membuat konsentrasi terpecah dan lemas.
Baca juga: Gara-gara Gigitan Nyamuk di Dahi, Kadet Pilot Wanita Meninggal Dunia
Setelah mendapat keluhan pilot y ang merasa lemas, sang pilot mendapatkan pertolongan pertama.
Penerbangan ID-6548 dengan komando kopilot (first officer) dan menginformasikan bahwa akan mendarat dalam keadaan darurat.
Pesawat mendarat di Bandar Udara El Tari pada 12.46 WITA.
Setelah pesawat berada di landas parkir (apron) dan pada posisi sempurna, pilot segera mendapatkan pertolongan dan dibawa ke rumah sakit.
Seperti diketahui, pesawat Citilink nomor penerbangan QG307 dengan rute Surabaya ke Makassar (UPG) memutuskan RTB ke Bandara Juanda (SUB) karena Capt Boy Awalia Asnil sebagai pilot in command dalam penerbangan ke Makassar tersebut mengalami kedaruratan kesehatan.
Pilot Capt Boy Awalia Asnil sempat dirujuk ke RS Mitra Keluarga di Waru, Sidoarjo, sesaat setelah pesawat Citilink mendarat dengan selamat di Bandara Juanda saat memutuskan RTB.
Namun, hasil pemeriksaan dokter menyatakan Capt Boy Awalia Asnil, dinyatakan telah meninggal dunia.
Jenazah almarhum Capt Boy Awalia Asnil kemudian diterbangkan ke Jakarta di hari yang sama dan malam harinya dimakamkan di di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Selain Citilink, Pilot Meninggal Dunia Juga Pernah Terjadi di Penerbangan AirAsia dari KL ke Bandung