1. Musaharati (pemanggil Sahur)
Selama subuh di bulan Ramadan, Musaharati adalah pemandangan umum, khususnya di Lebanon.
Musaharati adalah seorang penabuh drum, juga disebut sebagai pemanggil subuh, yang menabuh genderangnya tepat sebelum fajar untuk membangunkan umat Islam untuk sahur.
Berkat Musaharati, orang bisa tidur nyenyak karena tahu bahwa mereka tidak akan ketinggalan makan sahur.
Sejarah Musaharati di Hijaz berabad-abad yang lalu, terutama pada masa Mameluk dan Ottoman.
Seorang Musaharati memiliki suara yang luar biasa yang memenuhi udara saat fajar, memanggil orang untuk bangun, sahur, mempersiapkan sholat subuh, dan memulai hari baru untuk menjalankan puasa.
2. Fawanees (lentera Ramadan)
Fawanees sebagian besar adalah tradisi Mesir, yang sekarang dipraktikkan di negara-negara Muslim lainnya juga.
Kebiasaan ini berasal dari legenda dan cerita rakyat kuno.
Banyak cerita tentang asal usul lampion telah diriwayatkan.
Satu cerita mengartikulasikan bahwa, Khalifah Fatimiyah Al-Hakim Bi-Amr Allah, ingin menerangi jalan-jalan Kairo selama malam Ramadan yang megah.
Jadi, dia memerintahkan semua imam masjid untuk menggantung lampion di menara masjid setiap saat buka puasa sebagai indikasi umat Islam untuk berbuka puasa dan mencerahkan jalan.
Sejak saat itu, fawanees menjadi kebiasaan.
3. Meriam Ramadan
Meriam adalah tradisi Ramadan yang dilakukan setiap tahun di Mekkah.
Baca tanpa iklan