Membuat tas bukanlah hal yang mudah.
Katsumi membutuhkan satu minggu untuk mendesain setiap tas dan satu hingga tiga bulan untuk membuatnya.
"Mungkin butuh lebih banyak waktu untuk mencapai hasil yang memuaskan," tambah Katsumi.
Tas berbentuk kucing ini dijahit sepotong demi sepotong.
Pola kecil biasanya membutuhkan 22 potong kain yang dijahit dengan tangan, sedangkan model yang lebih besar, seperti ransel, terdiri dari sekitar 80 potong yang berbeda, kata Katsumi.
Pada 15 April, Katsumi memposting empat foto ke Twitter tentang tas kucing yang berpose di luar ruangan.
Satu foto menampilkan kucing sedang memegangi ikan mainan; yang lain memajang tas dengan ritsleting terbuka.
"Cuacanya bagus hari ini dan saya bisa memotret di luar," tulis Katsumi.
Hingga saat ini, postingan tersebut telah di-retweet lebih dari 11.000 kali.
Komentar di tweet tersebut membuat orang-orang mengatakan bahwa mereka mengira tas itu adalah kucing asli, dengan banyak yang menyatakan minat mereka untuk membeli tas tersebut.
"Siapa lagi yang mengira ini kucing asli pada awalnya," komentar pengguna Twitter @emlynx .
Untuk pecinta kucing yang ingin mendapatkan kreasi Katsumi harus menunggu.
Dia mendapat begitu banyak pesanan tahun lalu sehingga dia tidak menerima pesanan baru sampai pemberitahuan lebih lanjut.
"Saya sangat senang karena banyak orang memuji pekerjaan itu. Saat ini, kami membuat pesanan yang kami rekrut tahun lalu. Terima kasih atas pengertian Anda!" Miho menulis di Twitter pada 17 April.
Hingga saat ini, Katsumi telah menjual 70 karyanya. Setiap ransel kucing dijual seharga 140.000 yen Jepang setara Rp 15,5 juta.
Katsumi menyatakan dirinya sebagai pecinta kucing di Yahoo! Halaman lelang tempat dia menjual tasnya.
Ransel bukan satu-satunya yang dibuat Katsumi.
Dia juga membuat dompet dan muffler kucing.
Sebagai informasi, dalam cerita rakyat Jepang, kucing membawa keberuntungan dan memiliki kekuatan pelindung.
Ambar/TribunTravel