TRIBUNTRAVEL.COM - Bingung cari hotel untuk diinapi di Jepang?
Kamu bisa mencoba hotel kapsul yang ada di Bandara Narita Jepang.
Baca juga: Air New Zealand Tawarkan Tempat Tidur Mirip Hotel Kapsul bagi Penumpang Kelas Ekonomi
Baca juga: Ingin Tahu Berapa Kali Mendengkur di Malam Hari? Hotel Kapsul Ini Bakal Membantumu
Hotel kapsul di Bandara Narita Jepang bisa jadi alternatif untuk kamu yang sedang transit.
Hotel kapsul ini terletak di basement Bandara Narita Jepang.
Baca juga: Kura-kura Berkeliaran di Landasan Pacu, Penerbangan di Bandara Narita Jepang Ditunda
Untuk menemukannya cukup mudah, kamu tinggal mengikuti tanda 9H yang ada di Bandara Narita.
Dilansir TribunTravel dari laman soranews, hotel kapsul 9 Hours ini tak perlu diinapi selama seharian.
Baca juga: Citayam Fashion Week Curi Perhatian Media Fesyen Tokyo, Disebut Mirip Harajuku di Jepang
Kamu bisa menggunakannya untuk tempat bersantai atau tidur sebentar sebelum penerbangan tiba.
Untuk memesan penginapan di hotel kapsul 9 Hours cukup mudah.
Pertama, para tamu check-in di meja depan di mana mereka menerima tas yang berisi pakaian tidur, handuk besar dan kecil, sandal dan sikat gigi.
Baca juga: Mulai Buka Perbatasan Bagi Turis Asing, Kapan Waktu Terbaik untuk Liburan ke Jepang?
Kemudian mereka dapat memasuki kamar hotel kapsul.
Menariknya kamar hotel kapsul ini dipisahkan berdasarkan jenis kelamin.
Sebelum beristirahat di kamar, kamu bisa meletakkan barang di ruang loker.
Ruang lokernya cukup luas, jadi bisa digunakan untuk menyimpan kopermu yang berukuran besar.
Setelah itu, kamu bisa menggunakan kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setiap bilik shower dilengkapi dengan sabun mandi, sampo, dan kondisioner.
Apa yang menjadikan hotel kapsul di Bandara Narita ini unik adalah bentuknya yang unik.
Memasuki pintuk kapsul, kamu akan seolah-olah berada di pesawat ruang angkasa.
Untuk kamarnya hanya tersedia kasur, bantal dan selimut.
Tidak ada TV atau gantungan.
Ini membuat tidur menjadi lebih nyaman.
Jika tidak suka suara keras dari tamu lain bisa menggunakan penyumbat telinga.
Di kamar juga tersedia panel kontrol untuk kamu yang ingin mematikan lampu.
Menginap semalam di 9 Hours dihargai sekitar 5.700 yen setara Rp 620 ribu.
Sementara masa menginap singkat di siang hari (9:00 pagi dan 6:00 sore) mulai dari 1.500 yen setara Rp 108 ribu untuk jam pertama, dan kemudian 500 yen setara Rp 54 ribu untuk setiap jam setelahnya.
Jika hanya ingin mandi, mereka tersedia 24 jam sehari seharga 1.000 yen, dengan waktu penggunaan dibatasi satu jam.
Tas Ransel Seharga Rp 15 Juta Ini Viral di Jepang, Bentuknya Mirip Kucing Asli
Di Jepang sedang viral tas ransel mewah berbentuk kucing.
Dibuat oleh ibu rumah tangga Jepang Miho Katsumi, yang tinggal di prefektur Fukui, tas jahit tangan ini menampilkan kucing dengan bantalan kaki merah muda, mata besar yang berkilau, dan ekor berbulu.
Katsumi telah membuat replika nyata dari kucing Persia, Munchkin, dan British Shorthair.
Tas terbuat dari bulu palsu, yang diwarnai sendiri oleh Katsumi, menurut situs resminya.
Membuat tas bukanlah hal yang mudah.
Katsumi membutuhkan satu minggu untuk mendesain setiap tas dan satu hingga tiga bulan untuk membuatnya.
"Mungkin butuh lebih banyak waktu untuk mencapai hasil yang memuaskan," tambah Katsumi.
Tas berbentuk kucing ini dijahit sepotong demi sepotong.
Pola kecil biasanya membutuhkan 22 potong kain yang dijahit dengan tangan, sedangkan model yang lebih besar, seperti ransel, terdiri dari sekitar 80 potong yang berbeda, kata Katsumi.
Pada 15 April, Katsumi memposting empat foto ke Twitter tentang tas kucing yang berpose di luar ruangan.
Satu foto menampilkan kucing sedang memegangi ikan mainan; yang lain memajang tas dengan ritsleting terbuka.
"Cuacanya bagus hari ini dan saya bisa memotret di luar," tulis Katsumi.
Hingga saat ini, postingan tersebut telah di-retweet lebih dari 11.000 kali.
Komentar di tweet tersebut membuat orang-orang mengatakan bahwa mereka mengira tas itu adalah kucing asli, dengan banyak yang menyatakan minat mereka untuk membeli tas tersebut.
"Siapa lagi yang mengira ini kucing asli pada awalnya," komentar pengguna Twitter @emlynx .
Untuk pecinta kucing yang ingin mendapatkan kreasi Katsumi harus menunggu.
Dia mendapat begitu banyak pesanan tahun lalu sehingga dia tidak menerima pesanan baru sampai pemberitahuan lebih lanjut.
"Saya sangat senang karena banyak orang memuji pekerjaan itu. Saat ini, kami membuat pesanan yang kami rekrut tahun lalu. Terima kasih atas pengertian Anda!" Miho menulis di Twitter pada 17 April.
Hingga saat ini, Katsumi telah menjual 70 karyanya. Setiap ransel kucing dijual seharga 140.000 yen Jepang setara Rp 15,5 juta.
Katsumi menyatakan dirinya sebagai pecinta kucing di Yahoo! Halaman lelang tempat dia menjual tasnya.
Ransel bukan satu-satunya yang dibuat Katsumi.
Dia juga membuat dompet dan muffler kucing.
Sebagai informasi, dalam cerita rakyat Jepang, kucing membawa keberuntungan dan memiliki kekuatan pelindung.
Ambar/TribunTravel