Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Kemenhub Lakukan Uji Coba Runway Bandara Halim Perdanakusuma, Siap Beroperasi September 2022

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bandara Halim Perdanakusuma ditutup sementara waktu sejak 26 Januari 2022.

Mulai 13 Juli 2022, landasan pacunya sudah bisa digunakan secara terbatas untuk latihan militer dan penerbangan VIP.

Baca juga: Bupati Kediri Pastikan Bandara Dhoho Kediri Siap Beroperasi Oktober 2023

Setelah sempat tidak beroperasi, Bandara Halim ditargetkan siap kembali melayani penerbangan komersial bulan September 2022.

Menhub mengapresiasi sejumlah pihak untuk keberlangsungan revitalisai Bandara Halim Perdanakusuma.

Mulai dari Kemenhan, Kementerian PUPR, Angkasa Pura II, kontraktor pembangunan, dan jajaran Kemenhub yang telah memberikan dukungan baik selama proses pengerjaan.

Bandara Halim Perdanakusuma ditargetkan dapat melayani penerbangan komersial pada September 2022. (Dok Angkasa Pura II)

Penutupan Bandara Halim Perdanakusuma

Melansir TribunJakarta.com, Bandara Halim Perdanakusuma diketahui telah tutup sementara waktu sejak 26 Januari 2022 lalu.

Penutupan sementara Bandara Halim Perdanakusuma dilakukan Kementerian Perhubungan dan TNI AU, dalam rangka revitalisasi sesuai Perpres Nomor 9 Tahun 2022.

Baca juga: Trafik Penumpang Bandara Soetta Meningkat saat Libur Sekolah, Begini Kata Dirut Angkasa Pura II

PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Halim Perdanakusuma menjalankan skenario perpindahan operasional penerbangan ke 5 bandara penerima (recipient).

Di antaranya Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Bandara Husein Sastranegara (Bandung), Bandara Kertajati (Majalengka), Bandara Pondok Cabe (Jakarta) dan Bandara Budiarto (Tangerang).

Suasana Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (26/1/2022). (WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN)

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, skenario perpindahan operasional penerbangan ini telah dirumuskan oleh tim Operation Readiness and Airport Transfer (ORAT) yang dibentuk Angkasa Pura II.

"Tim ORAT bersama stakeholder antara lain Kementerian Perhubungan, Kantor Otoritas Bandara Wilayah I, AirNav Indonesia, maskapai dan ground handling telah menyusun skenario perpindahan sejak sekitar dua bulan lalu," ujar Awaluddin.

Awaluddin juga menyebutkan, ada 21 operator penerbangan yang terdiri dari 2 maskapai niaga berjadwal, 17 maskapai niaga tidak berjadwal dan 2 maskapai kargo, dengan total jumlah armada 67 unit pesawat, ditambah juga 12 unit pesawat militer yang berpindah operasional dari Bandara Halim Perdanakusuma ke bandara penerima.

Baca juga: 4 Area Terlarang di Bandara untuk Selfie dan Berfoto, Termasuk Tempat Pemeriksaan Keamanan

(TribunTravel.com/mym)

Baca selengkapnya soal artikel penerbangan di sini.