TRIBUNTRAVEL.COM - Pelatihan pramugari sebagian besar tentang keselamatan dan prosedur yang harus mereka ikuti dalam situasi darurat.
Ada begitu banyak hal yang perlu dipelajari para pramugari selama pelatihan, termasuk pendaratan di air atau yang dikenal dengan istilah ditching.
Tentu banyak pramugari berharap bahwa ditching tidak pernah benar-benar terjadi, namun ini adalah bagian penting dari pelatihan.
Melansir Simple Flying, Minggu (10/7/2022), kasus ditching paling terkenal dalam beberapa tahun terakhir ialah Miracle on the Hudson.
Baca juga: 5 Bagian Tersulit sebagai Pramugari, Jarang Diketahui Banyak Orang
Pada 2009, penerbangan US Airways 1549 terpaksa mendaratkan pesawat di Sungai Hudson akibat serangan burung.
Setelah mendarat, penumpang dan pramugari segera naik ke rakit, beberapa juga terlihat di sayap pesawat.
Tim layanan darurat datang dengan cepat untuk penyelamatan, beruntung semua penumpang dan kru selamat.
Baru-baru ini, Air Niugini penerbangan 73 keluar dari landasan pacu pada tahun 2018.
Awak dan penumpang dievakuasi di atas air dan diselamatkan oleh penduduk setempat yang memiliki perahu kecil.
Sayangnya, satu penumpang tewas.
Melihat insiden di atas, rasanya sangat penting bagi pramugari untuk memiliki keahlian berenang.
Baca juga: Apa Tugas Pertama dan Terpenting bagi Pramugari saat Bekerja?
Persyaratan umumnnya adalah semua pramugari dapat berenang dengan jarak antara 25-50 meter tanpa alat pelampung dan mampu mengambang di air selama 3 menit.
Aturan tersebut semata-mata untuk mengantisipasi jika pesawat terpaksa melakukan ditching.
Skill berenang pramugari biasanya diasah di fasilitas pelatihan maskapai.
Latihan mencakup simulator pesawat, area kolam dan peralatan keselamatan termasuk jaket pelampung, rakit penyelamat dan paket bertahan hidup.