Warung Lontong Sumatera Wak Loy buka setiap hari mulai pukul 07.00-16.00 WIB.
Baca juga: Terkenal Enak dan Murah, 5 Lontong Sayur khas Sumatera di Jogja Ini Cocok Buat Menu Sarapan
Sate Enak di Solo
Baca juga: Terkenal Enak, 5 Lontong Sayur di Jakarta yang Cocok Jadi Pilihan Menu Sarapan
Jalan-jalan ke Kota Solo tak lengkap rasanya jika tidak menikmati salah satu makanan khas Solo yakni sate kere.
Salah satu sate kere yang jadi buruan di Kota Solo yakni Sate Kere Mbak Tugiyem atau lebih terkenal Sate Kere Presiden.
Sate kere yang berdiri sejak tahun 1977 itu ternyata sudah menjadi langganan dari Joko Widodo (Jokowi) jauh sebelum ia menjabat sebagai Wali Kota Solo dan Presiden RI seperti sekarang.
Anak dari Tugiyem, Suheni (33), mengaku awalnya Ibunya yang bernama Tugiyem itu berjualan keliling dengan dijinjing.
"Dulu menjadi langganan Pak Jokowi sebelum menjadi Wali Kota Solo, pas sudah jadi wali kota juga masih sering beli beliau," katanya kepada TribunSolo.com, Minggu (26/6/2022).
Heni mengaku, sejak ibunya sakit stroke, ia yang melanjutkan berjualan sate kere ini.
Namun, dirinya tidak menggantikan jualan berkeliling melainkan jualan menetap di jalan Arifin, Kepatihan Kulon, Jebres, Surakarta.
Warung Sate Kere Mbak Tug buka mulai dari pukul 13.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.
Lokasi warung sate kere miliknya memang tidak terlalu besar dan luas, namun setiap akhir pekan banyak wisatawan yang membeli sate kere di warungnya.
Ya, sate kere miliknya memang cepat habis lantaran pembelinya bisa memesan sampai 50 tusuk.
"Sehari bisa 8 bungkus tempe gembus, dan 8 kilo jeroan dari iso, ginjal, koyor, kikil, dan babat," ungkapnya.
Meski dinamai Sate Kere Presiden, harganya juga masih relatif murah yakni satu tusuknya untuk jeroan Rp 3 Ribu , tempe gembus dan tempe kedelai Rp 2 ribu per tusuk, dan lontongnya Rp 4 ribu.
"Kalau biasanya sore itu sudah habis, ya omzet bersih bisa sampai Rp 500 ribu," terangnya.