Heri juga mengatakan, selama periode 2021 hingga Juni 2022, KAI telah melakukan 4 kali kegiatan sosialisasi anti tindakan kekerasan dan pelecehan seksual di stasiun-stasiun berbagai kota seperti Malang dan Surabaya.
KAI akan terus melakukan sosialisasi lebih lanjut agar semakin banyak masyarakat yang teredukasi terkait menjaga kesopanan di transportasi kereta api di antaranya petugas KAI baik di stasiun maupun di atas kereta api akan terus bersiaga jika terjadi tindak kekerasan dan pelecehan seksual.
Meski demikian, KAI juga tetap meminta pelanggan agar tetap waspada dan melaporkan kepada petugas jika terjadi tindakan kekerasan dan pelecehan seksual.
“Melalui kampanye serentak Cegah Tindak Kekerasan dan Pelecehan Seksual di Transportasi Publik ini, kita mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menjadikan kereta api sebagai moda transportasi yang menyenangkan bagi pelanggan saat bepergian jarak pendek ataupun jarak jauh,” tegasnya
Dikatakan pula oleh Heri, sebelumnya, pada Sabtu (25/6/2022), Menteri BUMN Erick Thohir turut pula memberikan penghargaan kepada kondektur yang melindungi pelanggan perempuan dari tindakan pelecehan seksual.
"Jadi, Menteri Erick juga mengapresiasi tanggapan kami atas kejadian tersebut.
Ia berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tidak ragu melaporkan kepada petugas jika ada indikasi pelecehan seksual," cerita Heri.
Sementara itu, Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani juga mengatakan, KAI perlu melakukan kampanye anti kekerasan seksual agar transportasi kereta api aman bagi perempuan.
Ia berharap KAI dan Komnas Perempuan dapat berkolaborasi untuk aspek edukasi dan pedoman kebijakan yang berlaku secara internal dan eksternal di KAI.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Tingkatkan Kenyamanan Pelanggan, KAI Daop 8 Lakukan Kampanye Cegah Tindak Kekerasan Seksual di KA
Baca juga: Jadwal Kereta Api Rute Cirebon-Bandung Tanggal 9 Juli 2022, Tiketnya Mulai Rp 100 Ribuan
Baca juga: Kenapa Presiden Jokowi Pilih Naik Kereta Api untuk Perjalanan ke Ukraina?