Dengan adanya visa digital nomad, Sandiaga berharap kualitas kunjungan wisman ke Bali bisa mencapai 50 sampai 60 persen.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Pemandian Air Panas Banyuwedang Juni 2022, Tempat Wisata di Bali untuk Healing
Selain itu, visa digital nomad juga diharapkan bakal meningkatkan quality of spending atau jumlah belanja.
Sehingga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.
"Kami ingin mereka lebih lama tinggal di Bali dan kami ingin pengeluarannya lebih berdampak terhadap ekonomi lokal saat mereka berkunjung dan berwisata di Bali," ucap Sandiaga.
Dalam kesempatan yang sama, Sandiaga juga menyebutkan lima negara dengan penyumbang wisman tertinggi ke Bali.
Di antaranya Australia, Singapura, Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis.
"Kami akan terus melakukan orkestrasi dan sinkronisasi agar rencana promosi ke depan Bali menjadi top of mind dari wisatawan mancanegara," ujar Sandiaga.
"Kami juga akan terus menggelar event internasional serta mendukung Bali sebagai kawasan workcation (bekerja sambil berlibur) bagi para digital nomad dengan length of stay yang panjang dan berkualitas dengan kemudahan-kemudahan yang kami berikan," tutupnya.
Baca juga: 20 Tempat Makan di Bali Buat Sarapan, Pedasnya Ayam Betutu hingga Nasi Campur yang Mengenyangkan
Baca juga: 4 Pilihan Tiket Pesawat Murah Rute Bandung-Bali, Terbang Langsung Tarifnya Cuma Rp 1 Jutaan