TRIBUNTRAVEL.COM - Pesawat Garuda Indonesia GIA-1 yang membawa Presiden Joko Widodo dan rombongan ke Jerman dikabarkan berputar hingga 360 derajat.
Pesawat yang menerbangkan orang nomor satu di Indonesia tersebut terlihat berputar di wilayah perbatasan udara Iran-Turki.
Insiden tersebut terjadi pukul 12.46 UTC atau 19.46 WIB.
Menurut situs Flightradar24, pesawat yang berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 10.36 WIB itu akan memasuki kawasan udara Turki setelah dari Iran.
Baca juga: Viral Pasangan Lansia Diseret Keluar Pesawat Meski Tak Bersalah, Pihak Maskapai Minta Maaf
Namun pesawat berputar, terlihat pada garis ungu yang melingkar.
Setelah kejadian tersebut, pesawat Presiden Jokowi melanjutkan penerbangannya menuju Munich dan mendarat di Jerman.
Atas insiden ini, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra memastikan pesawat Presiden Jokowi dalam keadaan aman.
Lebih lanjut, Irfan membantah tudingan bahwa ada masalah keamanan yang terjadi dalam pesawat itu.
Insiden tersebut bahkan sempat viral di Twitter setelah diunggah oleh akun praktisi dan konsultan industri aviasi Gerry Soejatman @gerryS pada Minggu malam, lapor Kompas.com.
"OK, can someone tells me what was going on here? It's carrying the #president... things like this raises questions... why the 360 turn? #Indonesia," tulis Gerry dalam unggahannya.
Menanggapi hal itu, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin memberikan penjelasan.
Bey menuturkan, kejadian tersebut berkaitan dengan waktu ketibaan di Munich, Jerman.
"Di mana pesawat GIA-1 diperkirakan tiba lebih cepat dari slot waktu yang disediakan. Agar kedatangan pesawat GIA-1 sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, pilot melakukan holding guna menyesuaikan waktu ketibaan," ungkap Bey saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (27/6/2022).
Bey menegaskan, keputusan yang diambil pilot itu ditempuh dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan.
Baca juga: Tercium Bau Asap di Pesawat, Ratusan Penumpang Dievakuasi & Penerbangan Tertunda 30 Jam
Baca juga: Penumpang Mabuk Dikeluarkan dari Penerbangan setelah Muntah di Kursi Pesawat
"Dan hal itu sudah dikomunikasikan dan disetujui Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M Tonny Harjono yang turut serta dalam penerbangan tersebut," tambahnya.