Pasangan asal Inggris itu menjelaskan kondisinya, di mana mereka terjebak dalam dalam baku tembak di penerbangan AC866 sebelum akhirnya terdampar di bandara.
Richard Brailey (71) dan istrinya Patricia (66) diseret dari pesawat sebelum diberitahu oleh seorang karyawan Air Canada bahwa itu adalah "perintah dari kapten".
Dia mengatakan kepada Daily Mail: "Kami telah menunggu sekitar satu jam untuk pesawat lepas landas ketika seorang anggota staf dengan daftar nomor datang melihat ke atas dan ke bawah baris."
"Mereka mulai melihat nomor kursi dan sebelumnya memindahkan dua gadis muda dari tiga atau empat baris di depan kami," sambungnya.
"Kemudian mereka menunjuk ke arah kami, dan menyuruh polisi bersama mereka untuk mengusir kami. Kami benar-benar terperangah."
"Kami baru saja duduk di kursi kami secara normal dengan memakai masker kami dan menantikan penerbangan berlangsung."
Putra pasangan lansia bernama Patrick, juga merinci penderitaan melelahkan mereka di Twitter.
Ia menjelaskan pengeluaran pasangan itu dari pesawat "jelas merupakan perasaan campur aduk yang besar".
Patrick mengatakan: "Orang tua saya yang sudah lanjut usia secara sadar telah mengenakan masker mereka dan tidak mabuk. Tapi kok terdampar di terminal!?"
Richard menambahkan: "Itu benar-benar aneh karena tidak ada suara atau gangguan dalam penerbangan."
"Sejauh yang saya tahu, semua orang berperilaku baik, dan kami memang melakukannya."
Dia juga mengklaim pria di sebelahnya dan Patricia telah tertidur di bawah selimut sebelum dia dibangunkan dan dipindahkan.
Tim Williams Racing mengkonfirmasi empat anggota staf diperintahkan turun dari pesawat dan masih "menunggu penjelasan".
Baca juga: 3 Maskapai Tawarkan Tiket Pesawat Murah Rute Lombok-Bali, Terbang Langsung Mulai Rp 500 Ribuan
Kekacuan Kabin
Tim Williams Racing berkata: "Sebanyak 28 orang dikeluarkan dari penerbangan, dan kami saat ini menunggu penjelasan dari Air Canada karena kami tidak percaya bahwa ada pembenaran untuk pemecatan karyawan kami."
Baca tanpa iklan