TRIBUNTRAVEL.COM - Ratusan penumpang maskapai EasyJet terpaksa bertahan di koridor bandara yang pengap selama kurang lebih satu jam.
Diketahui penumpang EasyJet tersebut sengaja dikurung sembari menunggu penerbangan pesawat dengan tujuan ke Manchester.
Melansir laman Daily Mail, Senin (27/6/2022) kejadian pengurungan penumpang EasyJet ini terjadi di Bandara Pisa, Italia, lantaran adanya pembatalan pesawat.
Mereka yang tak tahu pembatalan itu terpaksa menunggu di ruangan pengap yang tidak ventilasi udara bahkan akses ke air dan toilet.
Akibatnya beberapa penumpang diduga pingsan karena suhu di dalam ruangan melonjak melewati 30 Derajat Celcius.
Sementara itu di area luar, para ibu tampak menelanjangi bayi-bayi mereka untuk menghentikan rasa pengap dan kepanasan.
Setelah beberapa penundaan penerbangan, pelanggan akhirnya dibebaskan hanya untuk diberitahu bahwa penerbangan mereka telah dibatalkan.
Penumpang akhirnya menunggu di bandara selama sekitar delapan jam.
Beberapa di antara mereka bahkan mengklaim bahwa harus berjuang sendiri untuk memesan hotel dan taksi.
Hari yang panjang membawa korban pada seorang lanjut usia bernama RAF Joe Rylance (83) dari Bangor, Wales Utara, Inggris.
Ia mengatakan harus berjuang untuk duduk di lantai bandara yang keras.
Putranya, Neil Rylance (52) yang merupakan CEO dan pendiri sebuah perusahaan perangkat lunak, mengatakan bahwa kelompoknya yang terdiri dari delapan orang sekarang akan terjebak di Pisa selama dua hari tambahan.
Dia memperkirakan bahwa gangguan yang disebabkan oleh pengalaman dan pembatalan akan merugikan biayaya keluarganya.
Neil berkata: "Itu adalah kekacauan. Ada tiga penerbangan EasyJet yang semuanya dilakukan bersama-sama tanpa ada yang mengatur ke mana tujuan kami."
Baca juga: Mabuk dan Pukul Staf Keamanan, Penumpang Pesawat EasyJet Ditangkap Polisi
Baca juga: Viral Pasangan Kekasih Mengamuk di Bandara, Serang Petugas hingga Saling Dorong dan Berkata Kasar
"Setiap orang yang seharusnya berada di penerbangan Manchester terkunci di koridor ini, terkunci di kedua ujungnya."