TRIBUNTRAVEL.COM - Karena masalah sidik jari, dua Jemaah Calon Haji (JCH) Indonesia tertahan di Bandara Arab Saudi.
Pada musim haji tahun ini, imigrasi dan pemerintah Arab Saudi memperketat keluar masuknya pendatang di negaranya.
Diketahui dua Jemaah Calon Haji (JCH) Indonesia sempat tertahan di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (25/6/2022).
Masing-masing jemaah merupakan jemaah perempuan asal Kloter 9 Makassar dan Kloter 10 Batam.
Dari keterangan yang didapat Tribunnews.com dari PPIH Daker Bandara Jeddah, dua jemaah tertahan karena masalah sidik jari.
Baca juga: Larangan Bagi Jemaah dan Petugas Haji 2022 saat di Madinah & Mekkah
Baca juga: Menag Sebut Pemberangkatan Umrah Tak Dihentikan, Terapkan Kebijakan Satu Pintu
Entah bagaimana, sidik jari mereka mirip dengan sidik jari orang lain.
Celakanya, orang lain itu dicekal oleh otoritas Arab Saudi sebagai orang bermasalah di negara Kerajaan pimpinan Pangeran Muhammad bin Salman itu.
Seorang jemaah asal embarkasi Makassar misalnya, sidik jarinya mirip sidik jari seorang TKW yang kabur dari majikannya tahun 2007.
Sementara jemaah dari Batam, sidik jarinya malah mirip dengan 'orang bermasalah' asal Yordania.
Beruntung, permasalahan ini selesai.
Baca juga: Harga BBM Mahal, Warga Amerika Pasang Alarm di Penutup Tangki Bensin Agar Tak Dicuri
Baca juga: Arab Saudi Longgarkan Mandat Masker saat Jemaah Haji Luar Negeri Pertama Tiba
Selain kedua jemaah menyangkal tudingan, petugas PPIH dan pihak maskapai Garuda membantu meluruskan permasalahan sidik jari ini.
Pemberangkatan jemaah haji Indonesia gelombang kedua sendiri dimulai sejak 19 Juni 2022 dan berakhir pada 3 Juli 2022.
Dalam pemberangkatan gelombang kedua, seluruh jemaah mendarat di Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah.
Setiba di Bandara Jeddah, jemaah Indonesia sudah memakai pakaian ihram sejak di embarkasi masing-masing.
Ada juga yang memakai pakaian ihram di dalam pesawat ketika posisi terbang sejajar dengan Qarnul Manazil atau Yalamlam, meski, memang jauh lebih merepotkan.