Penumpang perempuan tersebut juga memperlihatkan chat-nya dengan kondektur untuk bertukar tempat duduk.
Kondektur pun membalasnya kala itu posisi kereta penuh dan menawarkan untuk menunggu sampai di Stasiun Cirebon dan ia akan mencarikan tempat duduk kosong.
Baca juga: Stasiun Gambir Dikabarkan Berhenti Layani Kereta Api Jarak Jauh, Begini Tanggapan KAI
"Apakah ada kursi kosong, karena tidak nyaman. Pada saat itu kereta posisi penuh dan akan dicarikan setelah sampai di Stasiun Cirebon. Lalu kejadianlah video pertama, lalu kutegur lagi, ‘mas, maaf tangannya’. Responnya dia menarik tangan dan cuma ‘oh iya’. Saat itu aku udah panas dingin," tambahnya.
Ia juga mengirimkan bukti video pelecehan seksual itu ke kondektur.
Penumpang perempuan itu juga menjelaskan berulang kali ia telah menegur pelaku, tapi tetap dilakukan.
Terkait beredarnya video pelanggan kereta api yang melecehkan pelanggan lain, PT KAI buka suara.
Pihaknya mengecam perilaku menyimpang pelanggan tersebut di insiden yang terjadi di KA Argo Lawu relasi Solo Balapan-Gambir pada Minggu, 19 Juni 2022.
Kini, pihak KAI tengah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menentukan langkah hukum yang akan diambil guna mencegah kejadian serupa di kemudian hari.
"KAI menyampaikan permohonan maaf kepada korban atas ketidaknyamanan yang dirasakan. Setelah mendapatkan laporan dari korban, kondektur yang bertugas langsung bergerak cepat untuk memindahkan tempat korban dengan mencarikan tempat duduk yang kosong lainnya dan memberi teguran kepada pelaku," jelas VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangan tertulis.
Pihak PT KAI berharap kejadian tak menyenangkan ini tidak terulang kembali.
Baca juga: Marak Penipuan Promo Kereta Api di Medsos, KAI Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan
Insiden tersebut sekaligus menjadi pembelajaran bagi seluruh pihak untuk terus membangun kesadaran atas pentingnya mengedepankan etika kesantunan dalam menggunakan transportasi publik.
"Kami sangat menyesalkan dan menaruh perhatian sangat serius terhadap kejadian tersebut. KAI berkomitmen untuk selalu memberikan perlindungan kepada para pelanggan untuk memberikan rasa aman dan nyaman selama dalam perjalanan," lanjut Joni.
Guna meningkatkan kesadaran masyarakat, KAI juga rutin menyosialisasi Anti Pelecehan Seksual di stasiun dan selama dalam perjalanan.
KAI mengajak pelanggan agar tetap waspada dan terus mendorong pelanggan agar melapor kepada petugas apabila terjadi tindakan pelecehan seksual atau kekerasan terhadap perempuan saat menggunakan transportasi KA.
Jika terdapat ketidaknyamanan selama dalam perjalanan, pelanggan dapat menghubungi kondektur yang bertugas melalui nomor handphone yang tertera pada dinding kereta.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul VIRAL di Media Sosial, Pelecehan Seksual Kembali Terjadi di Kereta Api, Begini Kronologinya
Baca juga: Beli Tiket Kereta Api Pakai OVO Dapat Diskon Rp 60 Ribu, Simak Caranya
Baca juga: Bandara YIA Hadirkan Pameran Miniatur Kereta Api, Akan Dibuka hingga 10 Juli
Baca tanpa iklan