TRIBUNTRAVEL.COM - Liburan ke pegunungan memang kurang lengkap rasanya kalau belum mencoba naik kereta gantung.
Ya, kereta gantung menjadi satu wahana favorit yang ditawarkan oleh beberapa wisata pegunungan dari berbagai negara.
Namun momen naik kereta gantung tak melulu menyenangkan, karena ada beberapa hal yang membuat pengunjung ketakutan.
Seperti yang terjadi baru-baru ini terjadi, sejumlah turis terjebak di kereta gantung yang macet di tengah perjalanan.
Baca juga: Bikin Monumen Terkenal di Italia Rusak, Dua Turis Amerika Kena Larangan Seumur Hidup
Kereta gantung itu mengalami kerusakan yang tak terduga.
Insiden tersebut terjadi di wahana kereta gantung pegunungan Shivalik, India.
Kereta gantung yang mulanya berjalan normal, tiba-tiba saja berhenti hingga membuat turis yang ada di dalamnya ketakutan.
Kereta gantung itu berhenti di ketinggian 1.000 kaki atau sekira 304.8 meter dari pegunungan, hingga membuat tim penyelamat terpaksa menggunakan tali darurat untuk memanjat dan menyelamatkan para penumpang.
Meskipun pihak berwenang telah melakukan tindakan penyelamatan, ada beberapa penumpang terutama anak-anak dan lansia yang tidak dapat turun menggunakan tali darurat.
Turis yang tak dapat turun tersebut terpaksa harus terdampar di dalam kereta gantung selama lebih dari 1 jam untuk menunggu pertolongan lanjutan.
Akhirnya tim teknis dari operator kereta gantung, Timber Trail didatangkan.
Sementara itu pihak polisi setempat memantau situasi di sana.
Tim dari Pasukan Tanggap Bencana Nasional (NDRF) juga dikerahkan ke tempat kejadian, Daily Star melaporkan.
Baca juga: Demi Buat Konten TikTok, Turis Asing Nekat Memanjat Pohon Sakral di Bali
Baca juga: Cerita Turis Digeledah dan Ditahan karena Tak Tahu Syarat Masuk Amerika Serikat
Onkar Chand Sharma, Sekretaris Utama, Manajemen Bencana Himachal Pradesh mengatakan: “Total 15 orang terdampar di dua kereta gantung. Empat orang di troli menanjak, dan 11 orang di troli menurun.”
Menurut rekaman video yang viral di medsos, terlihat turis di dalam kereta gantung begitu ketakutan sembari berdiskusi tentang 'apakah mereka berani mengambil risiko untuk turun menggunakan tali darurat'.