TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang turis sekaligus kritikus arkeologi menyebut Stonehenge hanya tumpukan batu yang terlalu dimuliakan.
Ia juga menulis ulasan buruk karena ponselnya tidak berfungsi saat berkunjung ke Stonehenge.
Pengulas Tripadvisor jauh dari terkesan dengan kunjungan di Stonehenge yng berlokasi di Dataran Salisbury, Wiltshire.
Baca juga: Netizen Malaysia Ngamuk, Negaranya Kalah Jauh dari Indonesia dalam Peringkat Masakan Terbaik Dunia
Hot spot wisata terkenal di dunia ini merupakan salah satu dari sejumlah tempat yang diberi ulasan bintang satu oleh pengunjung yang pilih-pilih.
Dilansir dari Mirror.co.uk, Senin (20/6/2022), Lebih dari dua juta ulasan ditolak atau dihapus dari Tripadvisor karena alasan termasuk penipuan, bias, dan melanggar standar komunitas, tetapi ulasan tersebut tetap ada.
Yang lain menilai bahwa Stonehenge bukan satu-satunya tempat untuk mendapat kecaman di situs web populer.
Resor tepi laut Blackpool datang untuk beberapa kritik serius, dengan seorang turis menggambarkan kunjungan mereka sebagai 'traumatis'.
Perjalanan satu orang ke Stonehenge tidak sepadan dan meluapkannya ke Tripadvisor untuk membuat perasaan mereka diketahui.
Baca juga: Kondisi Terbaru Shelter PKL Manahan Solo usai Dibongkar, Akan Diubah Jadi Food Court?
Baca juga: Ilmuwan Berhasil Menguak Misteri Stonehenge Inggris, Asal Usul Batu Ditemukan
Mereka menggerutu, "Orang-orang hebat tetapi itu hanya tumpukan batu yang terlalu dimuliakan."
"Cuaca buruk dan tidak ada sinyal seluler. Tidak puas dan kecewa," kata pengulas saat berada di Stonehenge.
Tampaknya sedikit lebih baik daripada perjalanan satu pengunjung ke pantai di barat laut Inggris.
Mereka yang berkunjung ke Blackpool, bersumpah untuk tidak pernah kembali.
Turis itu berkata, "Saya ke Blackpool untuk berjalan-jalan malam di sepanjang kawasan pejalan kaki, yang berada dalam kegelapan total, harus menavigasi jalan kami di sekitar pecandu alkohol, tunawisma, dan kepala pot. Tidak pernah lagi."
Bahkan perjalanan ke menara terkenal tidak dapat membalikkan keadaan.
"Kami pada dasarnya membayar untuk mengantri untuk lift, menonton iklan 3D lima menit dan kemudian berkeliaran mengagumi pemandangan yang bisa saya dapatkan dari parkir di tempat parkir mobil bertingkat," lanjut mereka.