Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Tingkatkan Layanan Pelanggan, KAI dan Transjakarta Lakukan Kolaborasi Strategis

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dan Direktur Utama Transjakarta M. Yana Aditya menandatangani MoU untuk kolabrorasi strategis antara KAI dan Transjakarta dalam peningkatan layanan pelanggan.

Jalur KA yang merupakan salah satu dari Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut nantinya akan menghubungkan Marros-Barru sepanjang 71 kilometer.

Dalam persiapannya, KAI menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Hasanuddin tentang Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan serta Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia.

Melansir kai.id, Jumat (17/6/2022), penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dan Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, Msc di Gedung Rektorat Universitas Hasanuddin, Makassar, Jumat (3/6/2022) lalu.

Baca juga: KAI Access Semakin Diminati untuk Mempermudah Perjalanan KA Jarak Jauh

Tujuan penandatanganan MoU oleh kedua belah pihak sebagai komitmen dan landasan untuk melaksanakan kerja sama ke depannya.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, langkah kolaborasi KAI dengan Unhas ini sangat penting.

Hal ini dikarenakan Unhas merupakan stakeholder perkeretaapian di bidang akademika yang dibutuhkan KAI untuk bersama-sama membangun ekosistem baru serta perubahan budaya masyarakat dalam bertransportasi.

Didiek berharap studi atau kajian yang akan dilakukan ini dapat segera tereksekusi dan tim bersama dapat fokus melaksanakan langkah-langkah strategis yang diperlukan dalam rangka persiapan pengoperasian kereta api di Sulawesi Selatan.

Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, Msc menuturkan bahwa kerja sama yang akan dilakukan antara Unhas dan KAI merupakan bentuk perhatian dan dukungan yang serius terhadap perkembangan proyek pembangunan kereta api di Sulawesi Selatan.

Dahulu, transportasi KA di Sulawesi Selatan sudah ada pada tahun 1923 silam.

Jalur sepanjang 47 km rute Pasarbutung-Takalar dioperasikan oleh Staatstramwegen op Celebes (STC) yang merupakan operator KA Hindia Belanda.

Namun jalur tersebut diberhentikan operasionalnya pada tahun 1930 karena adanya krisis ekonomi yang melanda dunia.

Baca juga: Stasiun Gambir Dikabarkan Berhenti Layani Kereta Api Jarak Jauh, Begini Tanggapan KAI

Baca juga: Pola Pelayanan KRL Jabodetabek Berubah Mulai Hari Ini, KAI Minta Pelanggan untuk Beradaptasi

(TribunTravel.com.Mym)

Baca selengkapnya soal artikel transportasi di sini.