Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

5 Kru Pesawat Dilarang Terbang hingga Dipenjara Gegara Tas Misterius, Bagaimana Ceritanya?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kabin pesawat. Berawal pada 5 April 2022, kru maskapai yang sedang bertugas di pesawat ditahan di Republik Dominika lantaran menemukan markoba.

TRIBUNTRAVEL.COM - Lima orang kru sebuah pesawat asal Kanada dikabarkan ditangkap di Republik Dominika.

Mereka tertahan di Republik Dominika selama lebih dari dua bulan lantaran melaporkan adanya sebuah paket mencurigakan di dalam pesawat.

Melansir laman One Mile at A Time, Kamis (16/6/2022), peristiwa yang tak diduga oleh para kru pesawat ini bermula pada 5 april 2022 lalu.

Ilustrasi awak kabin yang sedang bertugas di dalam pesawat. (Flickr/Simon_sees)

Pada saat itu, pesawat charter Kanada, Pivot Airlines, seharusnya mengoperasikan penerbangan dari Punta Cana, Republik Dominika (PUJ), ke Toronto, Kanada (YYZ).

Mereka dikabarkan menggunakan satu-satunya CRJ-100ER milik maskapai tersebut.

Baca juga: Hadapi Ratusan Penumpang, Berapa Banyak Awak Kabin yang Dibutuhkan di Pesawat?

Saat pemeriksaan pra-penerbangan, terdapat seorang teknisi pemeliharaan yang merupakan bagian dari kru pengangkut.

Ia diketahui menemukan tas ransel hitam di area maintenance, padahal biasanya tidak dapat membawa barang bawaan saat itu.

Baca juga: Pramugari Ungkap Kesalahan Penumpang dalam Memilih Pakaian saat Naik Pesawat

Mengetahui hal itu, para kru lantas segera melaporkan hal ini kepada pihak berwenang di Republik Dominika dan Kanada.

Tindakan tersebut dilakukan lantaran para kru sendiri memang tidak mengetahui apakah itu berisi obat-obatan, bom, atau yang lainnya.

Anjing pelacak kemudian dibawa keluar, dan ternyata tas tersebut berisi 200 kg kokain, senilai sekitar 25 juta dollar AS atau setara dengan Rp 360 juta.

TONTON JUGA:

Baca juga: Pilot Dibuat Penasaran dengan Bangunan Megah Ini saat Pesawat Akan Mendarat di Jakarta

Setelah melaporkan hal itu, para kru menganggap petugas akan berterima kasih kepada mereka karena melaporkan temuan ini.

Namun justru sebaliknya, kru menghadapi nasib yang sangat berbeda.

Lima kru ditahan tak bisa keluar dari Republik Dominika, termasuk dijebloskan ke penjara selama 9 hari.

Halaman
12