TRIBUNTRAVEL.COM - Baru-baru ini para peneliti dihebohkan dengan penemuan 'dunia baru' di bawah lapisan es Antartika.
Adapun 'dunia baru' yang dimaksud adalah kehidupan makhluk yang terlihat seperti udang di bawah kedalaman 500 meter.
Makhluk sejenis udang tersebut ditemukan dalam sebuah gua yang megah seperti katedral.
Hal ini menandakan bahwa adanya ekosistem bawah laut terbaru yang setelah sebelumnya menjadi rahasia karena tertutup es.
Melansir laman Mirror, Rabu (8/6/2022), mahkluk mirip udang tersebut diketahui pertama kali oleh para ilmuwan asal Selandia Baru.
Mereka berasal dari sejumlah lembaga di antaranya ada dari Universitas di Wellington, Auckland dan Otago, Institut Nasional Air dan Atmosfer (Niwa) dan Ilmu Geologi dan Nuklir.
Baca juga: Unik, Ilmuwan Latih Tikus Buat Dikirim ke Reruntuhan Gempa untuk Bantu Korban Selamat
Baca juga: Buktikan Alien Benar-benar Ada, Para Ilmuwan Berencana Pasang Jaringan Detektor di Seluruh Dunia
Mereka melaporkan ekosistem baru yang menarik di bawah lapisan es Ross saat menyelidiki dampak pemanasan global di muara yang dicurigai.
Penemuan itu didapatkan setelah mengebor melalui lapisan es dan masuk ke sungai di bawahnya.
Setelah menurunkan kamera, mereka terkejut melihat amphipoda kecil yang berkerumun.
Sebagaimana diketahui, amphipoda merupakan organisme yang berasal dari keluarga yang sama dengan lobster dan kepiting.
“Untuk sementara, kami mengira ada yang salah dengan kamera, tetapi ketika fokus meningkat, kami melihat segerombolan artropoda berukuran sekitar 5mm," ujar peneliti dari Niwa, Craig Stevens.
"Kami telah melakukan eksperimen di bagian lain dari lapisan es dan mengira kami memiliki pegangan pada banyak hal, tetapi kali ini kejutan besar dilontarkan," tambahnya.
Baca juga: Penemuan Mengejutkan 6 Mumi Anak-anak, Terbungkus Kain di Makam Bangsawan
Baca juga: Kekeringan Ekstrem Melanda Irak, Sebabkan Arkeolog Temukan Reruntuhan Kota Kuno Secara Tiba-tiba
Dia menambahkan bahwa sementara mempelajari perubahan iklim merupakan aspek penting dari penelitian, ada unsur penemuan yang terlibat untuk tim juga.
“Kami melompat-lompat karena semua hewan berenang di sekitar peralatan kami berarti jelas ada ekosistem penting di sana,” lanjutnya.
Ementara itu, untuk muara sendiri pertama kali ditemukan oleh ilmuwan utama dalam proyek tersebut.