Jadi, lubang pembuangan dari bus ini langsung ke tanah.
Baca juga: Perbandingan Tarif Tiket Masuk 7 Keajaiban Dunia dengan Candi Borobudur, dari Taj Mahal hingga Petra
Baca juga: Jelajah Kota Solo Naik Bus Tingkat Werkudara, Cek Harga Tiket & Rute Perjalanannya
Ketika bus berhenti, penumpang sebaiknya tidak buang air kecil apalagi air besar di toilet kabin bus.
Toilet kabin bus ini hanya boleh digunakan saat bus berjalan dan untuk buang air kecil saja.
Apabila traveler berhenti di SPBU, bisa memanfaatkan toilet SPBU.
Jangan lupa untuk memberitahu supir bus jika traveler hendak turun untuk buang air.
Sales Staff karoseri Tentrem Dimas Raditya mengatakan, toilet yang terpasang pada bus di Indonesia biasanya belum memiliki tangki pembuangan, jadi apa yang dibuang langsung turun ke jalanan.
"Sebenarnya bisa disertai dengan septic tank, tapi harus pesanan khusus. Selain itu, jarang juga yang memesan untuk memakai septic tank," kata Dimas saat diwawancara Kompas.com.
Jika toilet bus dipakai buang air besar, tentu tidak higienis dan menimbulkan aroma tidak sedap.
Selain itu, bisa mengganggu pengguna jalan lainnya ketika melihat kotoran di jalan raya.
Penumpang juga tak perlu sungkan meminta bus berhenti di rest area atau SPBU agar bisa buang air besar di toilet. (TribunTravel.com/Tys)
Baca juga: Fakta Tiket Candi Borobudur yang Naik Jadi Rp 750 Ribu, Luhut: Masih Belum Final
Baca juga: Informasi Terbaru Layanan Bus TransJakarta, Sudah Beroperasi dengan Kapasitas 100 Persen
Baca tanpa iklan