Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Harga Tiket Masuk Candi Borobudur Alami Kenaikan, Kuota Pengunjung Kini Dibatasi

Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wisatawan berfoto di kawasan Candi Borobudur

Luhut juga memastikan penerapan prinsip ekonomi biru, hijau, dan sirkular sudah mulai diterapkan sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.

Stupa di Candi Borobudur (unsplash.com/@findracadabra)

Baca juga: DAMRI Layani Rute Bandara Yogyakarta-Candi Borobudur, Cek Jadwal Keberangkatannya

Baca juga: Wisata Candi Borobudur Tetap Buka saat Perayaan Waisak, Simak Jalur Bagi Pengunjung

Bahkan mulai hari ini, Sabtu (4/6/2022), dilaksanakan uji coba penggunaan bus listrik sebagai shuttle bus kendaraan pariwisata.

Rute perjalanan shuttle bus ini meliputi Borobudur-Malioboro-Prambanan.

“Dengan menggunakan kendaraan listrik dan EBT, saya rasa akan semakin mempertegas komitmen Indonesia dalam penggunaan energi ramah lingkungan,” pungkas Luhut.

Candi Borobudur resmi jadi tempat peribadatan dunia

Candi Prambanan dan Candi Borobudur resmi jadi tempat peribadatan dunia.

Menteri Agama, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Menteri BUMN, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Gubernur DIY serta Gubernur Jawa Tengah mencanangkan dua candi sebagai tempat ibadah umat Hindu dan Buddha sedunia.

Pencanangan ini sesuai UU nomor 11/2010 tentang Cagar Budaya.

Pasal 85 UU 11/2010 mengatur pemanfaatan cagar budaya, termasuk pemanfaatan untuk kepentingan agama.

Ketua Umum Permabudhi, Prof. Dr. Philip K. Widjaja mengatakan kesepakatan kali ini menjadi wujud nyata pemerintah terhadap umat Buddha dalam pemanfaatan Candi Borobudur.

Candi Borobudur pun bisa juga dikunjungi dan dimanfaatkan umat beragama lain.

"Umat Buddha punya banyak aliran. Jika banyak yang tertarik menuju Borobudur, Mendhut, dan seterusnya dapat berdampak besar," ungkap Prof. Philip dalam rilis yang diterima SURYAMALANG.COM, Jumat (11/2/2022).

Menurutnya, peresmian ini akan membawa dampak baik bagi semua umat, baik dari sisi religius maupun perekonomian.

Pemerintah daerah mendukung penuh atas kesepakatan tersebut.

Bahkan, Gubernur DIY, Sri Sultan HB X turut menyanpaikan kesiapan untuk memfasilitasi Prambanan dan Borobudur jadi tempat peribadatan dunia.

Halaman
123