TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang ibu muda diperkosa beramai-ramai di gerbong kereta yang dinaikinya.
Ia diperkosa di dalam gerbong kereta yang kosong dengan tujuan Kota Karachi, Pakistan.
Wanita dua anak tersebut menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh pemeriksa tiket dan tiga orang pria lainnya.
Baca juga: Pria Tak Dikenal Acungkan Parang di Kereta yang Penuh Sesak, Lukai Penumpang Lain Tanpa Alasan
Insiden yang dialami ibu muda tersebut memicu kemarahan publik di tengah lonjakan kekerasan seksual di Pakistan.
Dilansir dari Mirror.co.uk, Kamis (2/6/2022), Seorang pemeriksa tiket awalnya membujuk ibu dua anak itu dari kursi kelas ekonominya dengan menawarkan kursi kelas utama ber-AC.
Diketahui saat itu, kereta tengah melaju dari Multan ke Karachi dengan jarak tempuh perjalanan 500 mil.
Begitu masuk, pemeriksa tiket dan tiga pria lainnya bergantian menyerangnya dan mengancam jika ibu muda tersebut mencoba melarikan diri.
Kepala Polisi Perkeretaapian Faisal Shahkar membenarkan serangkan mengejutkan itu terjadi di kereta Bahauddin Zakaria Express pekan lalu.
Menurut surat kabar Pakistan Dawn, masing-masing tersangka melarikan diri ke daerah Punjab yang jauh beberapa jam setelahnya dengan harapan bisa lolos dari penangkapan.
Tetapi polisi menangkap mereka, menangkap dua pria pada hari Senin (30/5) dengan yang ketiga ditangkap pada hari berikutnya, menurut laporan pejabat itu.
Insiden itu telah memicu kemarahan di negara Asia Selatan yang ultra-konservatif, dengan masyarakat menyerukan agar orang-orang itu digantung.
Seorang pria mengatakan kepada penyiar negara Geo, "Saya ingin melihat orang-orang di balik tindakan kejam ini digantung di leher mereka."
Sebuah editorial di Dawn menyebut kejahatan itu mengerikan dan menuntut jawaban mengapa keamanan begitu lemah di kereta.
"Insiden mengerikan lainnya dari kekerasan seksual telah terungkap, menggarisbawahi bagaimana pendekatan angkuh terhadap pengaturan keamanan dapat mendorong pria yang cenderung kriminal untuk menuruti naluri terburuk mereka," katanya.
"Keamanan (perempuan) adalah barometer nilai-nilai suatu bangsa," imbuhnya.
Baca tanpa iklan