Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Pola Operasi Perjalanan KRL Jabodetabek Alami Perubahan, Guna Tingkatkan Keselamatan dan Pelayanan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keramaian penumpang KRL commuter line di peron Stasiun Duri, Jakarta Barat, Kamis (17/8/2017).

TRIBUNTRAVEL.COM - Pola operasi perjalanan KRL mengalami perubahan sejak Sabtu (28/5/2022) lalu.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) menegaskan, perubahan tersebut bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan pelayanan perjalanan KRL Jabodetabek.

Perubahan pola operasi dilakukan dengan adanya pelaksanaan Switch Over (SO) ke-5 atau SO5 di Stasiun Manggarai oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

Untuk memastikan pelayanan KRL berjalan dengan baik, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo turun langsung ke Stasiun Manggarai pada Senin (30/5/2022) atau hari ke-3 penerapan SO 5 Stasiun Manggarai.

Baca juga: Pulang Kerja ke Bekasi Bisa via Stasiun Sudirman, Simak Jadwal Keberangkatan KRL saat Sore Hari

“Perubahan pola operasi harus dilakukan, karena adanya pembangunan infrastuktur perkeretaapian yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan para pengguna KRL," ungkap Didiek, seperti dikutip dalam siaran pers resmi di laman kai.id.

"Tujuan lainnya yaitu dalam rangka peningkatan pelayanan dimana pengguna KRL diprediksi akan terus meningkat jumlahnya,” tambahnya.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo turun langsung ke Stasiun Manggarai pada Senin (30/5/2022) atau hari ke-3 penerapan Switch Over ke-5 Stasiun Manggarai. (Dok. PT KAI)

Sebelum adanya SO5, pengguna KRL harus menyeberang rel ketika melakukan transit di Stasiun Manggarai, di mana hal tersebut sangat membahayakan.

Namun saat ini, pengguna KRL cukup naik dan turun menuju peron tujuan dengan menggunakan lift, eskalator, dan tangga manual.

Baca juga: Detik-detik KRL Bekasi-Jakarta Mati Listrik, Udara Pengap dan Sedang Hujan Deras

Adanya gedung baru itu juga membuat pengguna KRL lebih nyaman saat berpindah jalur serta menunggu kedatangan KRL di peron yang lebih luas.

Memasuki hari ke-3 perubahan pola operasi KRL, situasi Stasiun Manggarai dan arus pengguna KRL sudah mulai terkendali.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo turun langsung ke Stasiun Manggarai pada Senin (30/5/2022) atau hari ke-3 penerapan Switch Over ke-5 Stasiun Manggarai. (Dok. PT KAI)

Baca juga: Viral Penumpang KRL Bawa Kresek Besar Isi Kerupuk Ribut dengan Petugas, Ini Penyebabnya

Kepadatan para pengguna KRL dapat segera terurai setelah berbagai antisipasi yang dilakukan oleh KAI.

Seperti halnya pengoperasian KRL Feeder relasi Manggarai - Angke/Kampung Bandan pp di jalur 7 pada jam-jam sibuk dan KRL tujuan Bekasi/Cikarang dari Tanah Abang di jalur 9, penambahan petugas untuk mendampingi dan mengarahkan pengguna KRL, perbaikan pola operasi dan stabling KRL, serta pengoptimalan rangkaian KRL.

“Kami telah menambah petugas dan menyiapkan papan petunjuk arah untuk mengarahkan, mengatur antrean, serta membantu menjelaskan kepada pengguna KRL yang masih kebingungan,” ungkap Didiek.

KAI mengimbau kepada seluruh pengguna KRL untuk dapat beradaptasi dengan pola operasi baru ini, misalnya dengan berangkat lebih awal.

Baca juga: Syarat Terbaru Naik KRL Jabodetabek dan Solo-Jogja, Penumpang Bisa Duduk Tanpa Berjarak

Pengguna KRL bisa menggunakan rute KRL alternatif untuk menuju stasiun tujuan, misalnya menuju Kampung Bandan terlebih dahulu lalu ke Jakarta Kota.

Halaman
12