Alasan utamanya terletak pada biaya operasional yang tinggi dan teknologi yang yang menua.
Namun jika dilihat kembali, pesawat raksasa tersebut sebenarnya telah membuktikan kekuatannya dalam beberapa tahun terakhir.
Meskipun berasal dari tahun 1980-an, ia masih dapat memiliki tempat dalam penerbangan modern.
Ukurannya yang tipis, tetap tak terkalahkan, bahkan oleh Airbus A380.
Hal inilah yang telah membuat Antonov AN-225 berguna dalam membawa kargo dan bantuan selama masa krisis.
Pada 2010 lalu misalnya, Mriya juga sikabarkan mengirimkan pasokan bantuan ke Republik Dominika setelah gempa bumi di negara tetangga Haiti.
Bahkan baru-baru ini, pesawat tersebut memecahkan rekor dunia untuk volume pengiriman terbesar dalam sejarah pada 2020.
Rekor itu diberikan pada AN-225 setelah mengangkut lebih dari 35.000 kaki kubik peti berisi APD pada awal pandemi.
Sebelum tiba di Bandara Hostomel awal tahun ini, misi terakhirnya adalah membawa hampir 90 ton alat tes Covid-19 dari Tianjin, China ke Denmark pada 2 Februari 2022.
Baca juga: Fakta Antonov AN-225 Mriya, Pesawat Terbesar di Dunia yang Hancur Saat Invasi Rusia
Baca juga: Pernah Membawa Pesawat Luar Angkasa, Simak 3 Fakta Antonov-225 yang Dihancurkan Rusia
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkpanya soal Antonov AN-225 di sini.