Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Satu-satunya Penumpang Selamat Ceritakan Kondisi saat Kecelakaan Pesawat, Bangun Tidur Sudah di Air

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pesawat Melewati Samudra Pasifik

Dikutip dari laman UNILAD, Jumat (27/5/2022), ia berada di air selama 11 jam sebelum ditemukan nelayan dan dinyatakan selamat.

Bakari juga mengingat pernah mendengar suara wanita berteriak meminta tolong dalam bahasa Komoro.

Tapi saat itu ia sedang tertidur, dan saat bangun ia tiba-tiba sendirian.

Saat mengapung di air dan menunggu bantuan, Bakari mengatakan, "Sangat lama. Aku hampir menyerah dan kehilangan harapan. Aku juga memikirkan ibuku. Namun, aku meyakinkan diri sendiri akan pulang dengan selamat."

Bakari berhasil dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit Moroni, sebelum akhirnya dibawa ke Prancis.

Dia menderita patah tulang selangka, pinggul, dan cedera lainnya selama kecelakaan itu.

Kisah yang diceritakan Bakari menyayat hati setiap orang yang mendengar.

"Aku tidak mengalami efek luka fisik apa pun, tapi ibuku telah tiada. Padahal aku sangat dekat dengannya."

Bakari juga tidak menjalani terapi apa pun setelah kecelakaan itu, hanya dengan bantuan keluarga saja.

Kondisi Bakari saat ini jauh lebih baik.

Bakari muncul untuk memberi kesaksian saat maskapai menerima tuntutan denda hingga 225.000 euro (sekitar Rp 3,5 miliar) sehubungan dengan kecelakaan itu.

Sebelumnya, maskapai diperintahkan membayar lebih dari €30 juta (sekitar Rp 469 miliar ) kepada keluarga para korban.

Pada 2018, maskapai menandatangani perjanjian rahasia dengan keluarga korban. (TribunTravel.com/Tys)

Baca juga: Viral Mobil Berdebu Terparkir di Bandara, Sempat Dikira Milik Korban Pesawat MH370

Baca juga: Penumpang Diimbau Tak Gunakan Tisu Toilet Pesawat, Pramugari Ungkap Alasannya