Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Satu-satunya Penumpang Selamat Ceritakan Kondisi saat Kecelakaan Pesawat, Bangun Tidur Sudah di Air

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pesawat Melewati Samudra Pasifik

TRIBUNTRAVEL.COM - Satu-satunya korban selamat dalam insiden pesawat jatuh ceritakan pengalaman mengerikan sebagai saksi di pengadilan.

Ialah Bahia Bakari, wanita yang menjadi penumpang Yaman Airway saat dirinya berusia 12 tahun.

Pada tanggal 30 Juni 2009, ia bersama ibunya terbang dari Paris ke Komoro, di lepas pantai Afrika Timur untuk menghadiri acara pernikahan.

Pesawat yang ditumpangi Bakari jatuh ke laut.

141 penumpang dan 11 awak tewas.

Sementara Bakari adalah satu-satunya yang selamat.

Baca juga: Arab Saudi Pertama Kali Terbangkan Pesawat dengan Semua Kru Wanita, Kopilotnya Jadi yang Termuda

Sekarang, Bakari telah berusia 25 tahun.

Ia memberikan kesaksian dan menceritakan kejadian ketika maskapai penerbangan nasional Yaman (yang sekarang dikenal sebagai Yamania) jatuh.

Maskapai menghadapi tuduhan pembunuhan akibat kecelakaan itu.

Saat berbicara di pengadilan Paris, Senin (23/5/2022), Bakari menjelaskan situasi terakhir di pesawat.

Ia menyebut penumpang 'kelelahan' dala penerbangan malam.

"Aku merasakan turbulensi, tapi orang-orang tampaknya tidak khawatir dengan hal itu."

"Kemudian aku merasakan sengatan listrik dan terbangun sudah di dalam air. Aku tidak ingat apa yang terjadi bagaimana aku yang sebelumnya duduk di kursi pesawat bisa duduk di atas pesawat di dalam air."

Sosok Bahia Bakari yang selamat dalam kecelakaan Yaman Airways (Unilad)

Baca juga: Viral Bintang OnlyFans Keringkan Celana Dalam di Bawah AC Pesawat, Aksinya Tuai Kecaman

Baca juga: Saran Pramugari, Sebaiknya Jangan Gunakan Tisu di Toilet Pesawat, Kenapa Ya?

Pesawat itu jatuh di perairan.

Bakari meraih puing pesawat untuk menahan badannya mengapung di air.

Halaman
12