Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Parkir Motor di Basement Alun-alun Bandung Ditagih Rp 80.000, Dishub Angkat Bicara

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satpol PP Kota Bandung berjaga-jaga di area sekitar lapangan rumput sintetis yang sudah disterilkan dari pengunjung di kawasan Taman Alun-Alun Kota Bandung, Jalan Asia Afrika, Minggu (15/3/2020). Penutup sementara area publik milik Pemerintah Kota Bandung tersebut dilakukan berdasarkan surat edaran Wali Kota Bandung, ditutup selama 14 hari ke depan sebagai antisipasi penyebaran Covid-19.

TRIBUNTRAVEL.COM - Viral keluhan seseorang tentang mahalnya tarif parkir di Alun-alun Kota Bandung, Jawa Barat.

Kepada akun Instagram @infobandungraya, pemotor itu mengungkapkan bahwa dirinya memarkirkan sepeda motor bersama saudaranya di basement Taman Alun-Alun Kota Bandung pada Minggu (15/5/2022).

Andin (bukan nama sebenarnya) menceritakan, saat itu portal masuk parkiran tidak berfungsi.

Shingga ia dan saudaranya tidak mengambil karcis parkir.

"Saya dan saudara saya 4 motor tidak mengambil karcis dan saya melihat ada beberapa motor yang lain pun sama tidak mengambil karcis," ujar Andin.

Ia mengaku, memarkirkan motornya tidak lebih dari satu jam.

Ketika akan mengambil motornya untuk pulang, Andin harus menunjukkan surat-surat kendaraan karena tidak memiliki karcis parkir.

"Kami pun menunjukkan semua kepemilikan motor kami, kami kira itu sudah cukup menunjukkan bukti STNK," kisahnya.

Viral keluhan seseorang tentang mahalnya tarif parkir di Alun-alun Kota Bandung. (Instagram/infobandungraya)

Namun betapa terkejutnya Andin karena ia dan saudaranya harus membayar Rp 80.000 untuk empat motor.

"Ternyata kami kena SANKSI yang katanya harus membayar Rp 20.000/motor yang dijumlah menjadi Rp 80.000," jelasnya.

Baca juga: 5 Tempat Sewa Motor Murah di Bandung untuk Liburan Akhir Pekan, Tarif per Hari Mulai Rp 50 Ribu

Andin kemudian meminta keringanan untuk membayar parkir sesuai jam, karena dirinya memarkirkan kendaraan tak begitu lama.

"Sampai akhirnya kita membayar dengan jumlah Rp 60.000 itu pun hasil tawar menawar," ungkap dia.

Ia pun menanyakan kenapa portal masuk parkiran tidak berfungsi, sehingga dirinya tidak bisa mengambil karcis parkir.

"Alasannya portal tidak difungsikan karena waktu malam takbiran pengunjung membludak, padahal malam takbiran sudah hampir 2 minggu yang lalu," tutupnya.

Unggahan tersebut kemudian dikomentari sejumlah netizen yang pernah mengalami kejadian serupa.

Halaman
123