Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ribuan Burung Berjatuhan Akibat Cuaca Panas Ekstrem di India, Suhu Capai 46 Derajat Celcius

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Burung Bar-tailed godwit.

TRIBUNTRAVEL.COM - Burung-burung di India berjatuhan dari langit akibat gelombang panas ekstrem.

Di negara bagian Gujarat, di pantai barat India, tim penyelamat melaporkan ribuan burung jatuh dari langit.

Suhu panas terik telah mengeringkan sumber air.

Dikutip dari laman UNILAD, Minggu (15/5/2022), pada Rabu (11/5/2022), di sebuah rumah sakit hewan swasta di kota Ahmedabad, dokter memberi makan burung yang jatuh dengan tablet multivitamin dan menyuntikkan air ke mulut mereka karena suhu melebihi 46 derajat Celcius.

Manoj Bhavsar, yang menangani burung itu telah menyelamatkan burung selama lebih dari satu dekade.

Saat diwawancara Reuters, Bhavsar mengatakan, "Tahun ini adalah yang terburuk. Kami melihat peningkatan 10 persen dalam jumlah burung yang perlu diselamatkan."

Sebagian besar wilayah Asia Selatan telah mengalami bulan-bulan pra-musim panas terpanas dalam beberapa tahun terakhir.

Gelombang panas bahkan tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda dengan perkiraan suhu mencapai 50 derajat Celcius.

Baca juga: Pakai Resep Asli Gujarat, Masjid Jami Pekojan Buat 250 Porsi Bubur India untuk Menu Buka Puasa

Baca juga: Demi Ketemu Istri, Pria Ini Nekat Dayung Perahu Karet dari Thailand ke India

Suhu panas paling ekstrem diperkirakan akan terjadi di kota Jacobabad Pakistan, dengan petak-petak besar di sekitarnya diperkirakan melebihi 40 derajat Celcius.

Suhu ini melebihi perkiraan cuaca panas tahun ini.

Perubahan iklim telah menyebabkan peristiwa cuaca ekstrem di sejumlah negara.

Gelombang panas mematikan telah melanda sejak Maret, yang merupakan pertama kalinya Maret terpanas sejak lebih dari 100 tahun.

Sementara di wilayah barat laut dan tengah India juga mengalami April terpanas dalam sejarah.

Sejauh ini, sedikitnya 25 orang telah meninggal di negara bagian Maharashtra, India barat.

Angka tersebut kemungkinan akan bertambah jika efek panas ekstrim menyerang mereka yang memiliki penyakit serius.

Baca juga: Bukan Uang Tunai, Ini Tip dari Penumpang yang Lebih Disukai Pramugari

Lebih dari 470 kasus heatstroke juga telah dilaporkan, namun jumlah korban meninggal secara keseluruhan belum dihitung.

Ahli meteorologi dari Met Office, Nick Silkstone mengatakan, "Panas yang ekstrim menimbulkan risiko bagi masyarakat lokal dan menambah ancaman dampak lingkungan yang lebih luas, seperti kebakaran hutan dan ancaman danau glasial yang menciptakan peristiwa banjir bandang karena es di depan danau-danau ini terlepas akibat panas ekstrim."

Menteri federal Pakistan untuk perubahan iklim, senator Sherry Rehman, berbagi penilaian suram tentang situasi tersebut.

Dia berkata, "Ini adalah pertama kalinya dalam beberapa dekade Pakistan mengalami cuaca panas ekstrem. Warga pun menyebutnya 'tahun tanpa musim semi' pada Maret 2022.

"Asia Selatan, khususnya India dan Pakistan, mengalami gelombang panas yang memecahkan rekor. Itu dimulai pada awal April dan terus membuat orang-orang lari mencari tempat teduh.

"Organisasi prakiraan cuaca global telah memperkirakan suhu di Pakistan dan India tahun ini bisa melonjak hingga 49 Celcius hingga 50 Celcius, yang merupakan dampak langsung dari tekanan iklim."

Cuaca panas ekstrem pun melanda beberapa negara yang mulai memasuki musim panas tahun ini.

Traveler yang berencana liburan ke negara tropis disarankan menggunakan proteksi kulit dengan memakai sunblock. (TribunTravel.com/Tys)

Baca juga: Resep Roti Canai Kuah Kari Ala India, Cocok Disajikan saat Lebaran di Rumah

Baca juga: Will Smith Terlihat di Mumbai India, Pertama Kali Tampil di Publik Setelah Insiden Oscar 2022