"Dia mungkin telah berkomunikasi dengan pemerintah Malaysia, dia mungkin telah memeriksa apakah dia sedang diikuti," kata Richard.
"Dia mungkin hanya ingin waktu untuk memutuskan ke mana dia akan pergi dari sini. Saya berharap jika ada kontak dengan pihak berwenang Malaysia, setelah delapan tahun sekarang mereka bersedia membocorkannya," imbuhnya.
Baca juga: Tiket Pesawat Murah Lion Air hingga Garuda Indonesia, Rute Jogja-Jakarta Mulai Harga Rp 700 Ribuan
Baca juga: 8 Suara yang Sering Terdengar di Pesawat, Jangan Takut Dengar Suara Gemuruh saat Mendarat
Paul Weeks adalah salah satu dari enam warga Australia yang ikut dalam penerbangan tersebut.
Jandanya Danica, selalu percaya bahwa kegagalan mekanis yang harus disalahkan.
Tapi bukti Richard telah mengubah pikirannya dan dia sekarang mengira itu pembunuhan, dan dia ingin pihak berwenang meluncurkan pencarian baru.
Dia mengatakan kepada Sky News, "Saya sangat teguh mengatakan itu bukan pilotnya, tetapi sekarang saya harus membuang semua itu setelah hampir delapan tahun dan tiga tahun mencari."
"Saya tidak pernah percaya itu adalah pilotnya. Sayangnya, Richard Godfrey mengatakan bahwa dia percaya pada titik ini bahwa pilotlah yang memegang kendali," ujarnya.
Ia melanjutkan, "Dan lihat, masuk akal jika kita mencari pesawat hantu, belum menemukannya. Jadi mungkin kita harus melangkah maju dan mencari atas dasar itu sekarang."
Segera setelah hilangnya pesawat, teori populer termasuk klaim bahwa Zaharie Ahmad Shah memiliki masalah pribadi dan sengaja menonaktifkan pesawat.
Diasumsikan bahwa dia mengunci kokpit sehingga co-pilotnya tidak bisa masuk, memutus semua komunikasi, menurunkan tekanan kabin dan menerbangkan pesawat dengan auto-pilot sampai bahan bakarnya habis.
Teori populer lainnya datang dari jurnalis penerbangan terhormat Christine Negroni yang berpendapat bahwa sistem tekanan kabin pesawat dengan cepat terdekompresi, menyedot semua oksigen.
Spekulasi tambahan melibatkan co-pilot Fariq Abdul Hamid yang menurunkan pesawat karena masalah dalam kehidupan pribadinya, Rusia mencuri tempat itu dan menerbangkannya ke Kazakhstan dan AS menembak jatuh untuk mencegah serangan teror.
Penemuan Richard Godfrey sedang diperiksa oleh ahli lain di lapangan dengan maksud untuk melobi pihak berwenang Malaysia untuk memulai pencarian baru untuk reruntuhan.
Insinyur itu mengatakan pihak berwenang Malaysia mengakui studinya, tetapi mengatakan kepadanya bahwa mereka "sangat sibuk".
"Jika ternyata pilot bertanggung jawab, mereka mungkin akan menghadapi jutaan klaim, jadi mungkin mereka hanya berharap ini akan hilang," katanya.
Tonton juga:
Baca juga: Penampakan Terkini Pesawat Terbesar Dunia Antonov AN-225 Milik Ukraina, Hancur karena Invasi Rusia
Baca juga: Baru Pertama Kali Naik Pesawat? Simak Tahapan Berangkat hingga Turun dari Pesawat Terbang
(TribunTravel.com/ Ratna)
Baca selengkapnya seputar kecelakaan pesawat, di sini.